SEMARANG – Dikutip dari pendokumentasian kegiatan Persaudaraan Lintas Agama (Pelita), sesudah mengunjungi lokasi pembangunan GBI Tlogosari, Kepala Pusat Kerukunan Umat Beragama Kementerian Agama Republik Indonesia, Dr. Nifasri bersama beberapa tokoh lintas agama dan kepercayaan di Jawa Tengah bertolak menuju Masjid Nusrat Jahan di jalan Erlangga Raya No. 7A Semarang untuk berdiskusi santai, Rabu (28/10).
Sebelum berdiskusi santai, beberapa dari mereka melakukan shalat dzuhur dan makan siang.
Tujuan diadakannya diskusi santai tersebut yakni guna menjaring masukan dari tokoh-tokoh lintas agama dan kepercayaan di Jawa Tengah.
Dalam kesempatan diskusi beberapa perwakilan organisasi diberikan kesempatan untuk berbicara.
Maulana Saefullah Ahmad Farouk, Mubalig Daerah Jateng 03 sebagai perwakilan Ahmadiyah menyampaikan apresiasi terhadap acara yang digelar di GBI Tlogosari yakni “Kirab dan Selametan Kebangsaan” sebagai penanda dimulainya kembali pembangunan gereja yang sempat terhenti.
Ia juga berharap supaya pemerintah pusat ikut membantu penyelesaian beberapa kasus yang masih terjadi terhadap Jemaat Ahmadiyah Indonesia (JAI), seperti kasus penyegelan Masjid Al-Furqon di Jemaat Parakansalak, Sukabumi.
Sedangkan Dr. Nifasri, selaku Kepala Pusat Kerukunan Umat Beragama Kemenag RI memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada semua pihak yang telah mendampingi GBI Tlogosari hingga memperoleh IMB baru pada 24 September 2020.
Ia berharap model pendampingan yang dilakukan jaringan lintas agama dan kepercayaan di Kota Semarang dapat menjadi percontohan bagi daerah lain.
Di penghujung acara, Mln. Saefullah mendapatkan kehormatan untuk menyerahkan Piagam Watugong yang berisi deklarasi tentang penguatan nilai-nilai Pancasila, penguatan moderasi beragama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa (YME) serta solidaritas kemanusiaan juga silaturahim kebangsaan kepada Kepala Pusat Kerukunan Umat Beragama Kemenag RI.
Amir Daerah Jateng 03, Arief Syafi’ie juga menyerahkan delapan buah buku Jemaat Ahmadiyah kepada Dr. Nifasri.
Lalu, diskusi santai tersebut di akhiri dengan foto bersama di ruang utama Masjid Nusrat Jahan Semarang.
Editor: Hajar Ummu Fatikh