Khilafat Ahmadiyah telah berdiri 111 tahun. Terkait hal itu, Jemaat Bandung dan sekitarnya menggelar acara peringatan pada Minggu (26/5/19) di Mesjid Mubarak Bandung.
Selain masalah Khilafat Ahmadiyah, topik bahasan lain adalah Tinjauan historis tentang Khilafat atau penerus pasca Kewafatan/Kebangkitan Pendiri Agama Islam dan Kristen.
Diawali dengan tilawah Al Qur’an, Nazam, doa dan sambutan Amirda Jabar 5; kemudian acara dipandu oleh Adim (Sekr. Isyaat Bandung Tengah).
Narasumber 1, Dr. Babul Ulum yang memaparkan dalam perspektif Syiah. Disampaikan, sebelum Nabi Muhammad saw wafat, beliau berpesan (Wasiat) yakni, Hz. Ali bin Abi Thalib ra sebagai pengganti/penerus keimaman dalam Islam. Para Sahabat (Hz. Abu Bakar, Umar dan Usman rhm) diakui sebagai Khalifah yang lebih banyak mengurus hal-hal administratif. Sedangkan Keimaman dipegang oleh Imam Ali ra.
Narasumber 2, Dr. Sr. Gera memaparkan Kepemimpinan Kristen pasca Yesus naik ke langit. Ada dua tokoh utama, yaitu Petrus dan Paulus. Dijelaskan, keadaan Agama dan pengikut Kristen saat itu terpecah sampai terjadi peristiwa Konsili Nicea pada tahun 320 M, yang mampu menyatukan Kristen dibawah Kepemimpinan Paus, sampai saat ini.
Narasumber 3, Dr. Bambang Q.Anees, memaparkan Kepemimpinan Islam dalam perspektif Sunni. Pengajar UIN Bandung dan aktivis NU Jabar ini mengulas masalah tafsir text siapa yang harus jadi Maula (Pemimpin, Imam, Khalifah) pasca Nabi saw wafat. Kejadian 1400 tahun lalu itu menyedihkan dan berdarah-darah karena kelompok Muhajirin dan Anshor berebut tampuk Kepemimpinan itu. Ini adalah fakta dan awal pengelompokan Sunni dan Syiah.
Kiagus Zaenal Mubarok menambahkan tentang Khalifah harus dan akan terus ada di bumi. Wakil Ketua PWNU Jabar menjelaskan sekilas tentang rahasia Khilafat dengan penciptaan Ruh, yang menjadi rahasia Allah swt.
Pdt. Yohan Purwanto, dari Gereja Kristen Jawa sebagai Narasumber berikut menjelaskan dalam perspektif Protestan. Yang disampaikan adalah nilai atau value ajaran Yesus dalam Kepemimpinan Kristen.
Pembicara terakhir Mln. Hafizurahman memaparkan tentang firman Allah swt dalam Surat An Nur tentang Janji-Nya untuk menciptakan Khalifah bagi orang beriman di muka bumi.
Secara empiris, saat ini, Khalifah itu telah terwujud dalam Khilafat Ahmadiyah yang terbentuk (tepatnya 1 hari) setelah Hz. Mirza Ghulam Ahmad as wafat pada 26 Mei 1908.
Khalifah awal Hz. Hakim Nurudin ra (wafat 1914), Khalifah 2 Hz. Mirza Bashiruddin Mahmud Ahmad ra. Khalifah 3 adalah Mirza Nasir Ahmad kemudian Hz. Mirza Tahir Ahmad rhm sebagai Khalifah 4 serta saat ini adalah Khalifah 5 yaitu Mirza Masroor Ahmad.
Perhelatan ini, dihadiri hampir 300 orang. Selain dari anggota Jemaat juga datang sebagai tamu dari Komunitas Syiah, NU, Katholik, Protestan, Buddha, mahasiswa UIN Bandung, LBH Bandung dan pegiat Lintas Iman di Bandung.
Setelah pembagian souvenir berupa buku Menghapus Satu Kesalahab, Islam dan Isu Kontemporer, Krisis Dunia dan Jalan Menuju Perdamaian; Acara diakhiri dengan sholat Magrib dan buka bersama. (MM)