Karawang- Sebuah rumah di Jalan Paledang No. 6, Kelurahan Karawang Kulon, Kabupaten Karawang, suara riang anak-anak terdengar setiap pagi hingga malam hari.
Rumah tersebut bukan sekadar tempat tinggal, melainkan telah menjelma menjadi ruang belajar bernama Rumah Belajar Aisyah, yang sejak awal berdirinya ditujukan untuk memberi manfaat bagi masyarakat sekitar.
Baca juga: Jemaat Ahmadiyah Yogyakarta Gelar Bakti Sosial Peringati HUT RI dan Sambut Tasyakur
Rumah Belajar Aisyah mulai beroperasi pada 6 Februari 2017 atas inisiatif Lajnah Imailah Karawang melalui tangan dingin salah satu anggotanya, Sri Wulandari.
Meski sempat terhenti saat pandemi Covid-19, kegiatan kembali digulirkan dengan semangat baru.
Saat ini, terdapat 20 anak didik, seluruhnya berasal dari warga sekitar Masjid Jemaat Ahamdiyah Karawang.
“Tujuan dari Rumah Belajar ini adalah sebagai sarana menyalurkan kebermanfaatan Jamaah Muslim Ahmadiyah kepada masyarakat sekitar, dimana saya juga sebagai seorang Lajnah (perempuan Ahmadiyah),” tutur Sri Wulandari.
Baca juga: Indahnya Persaudaraan, Jemaat Ahmadiyah Sebamban dan Warga Sumber Makmur Kompak di Lomba HUT RI
“Rumah ini merupakan rumah tinggal dari orang tua saya bernama almarhum Suparno Hasanmiharjo, seorang awalin Ahmadiyah Karawang yang senantiasa mengajarkan nilai-nilai kebermanfaatan untuk lingkungan,” tambahnya.
Kegiatan belajar di Rumah Belajar Aisyah digelar lima hari dalam seminggu dengan tiga sesi setiap harinya.
Baca juga: Mubaligh Jemaat Ahmadiyah Pontianak Ikut Diskusi P3AKS, Tekankan Pentningnya Sinkronisasi
Pada pagi hari, anak-anak usia di bawah 6 tahun diajak belajar Calistung, hafalan doa harian dan Juz Amma.
Sore harinya, sesi terbuka untuk semua usia dengan fokus pada pembelajaran membaca Iqro dan Al-Quran. Malam harinya, giliran anak-anak usia di atas 6 tahun mengikuti pembelajaran Calistung.
Lebih dari sekadar ruang belajar, Rumah Belajar Aisyah menjadi jembatan silaturahmi antara Jamaah Muslim Ahmadiyah dan masyarakat sekitar yang sudah terjalin dengan sangat baik. Dari sinilah tercermin pemberian manfaat kepada lingkungan sekitar.
“Harapannya, keberadaan rumah belajar ini tidak hanya mencetak generasi cerdas sejak dini, tetapi juga menghidupkan nilai kebermanfaatan yang diwariskan para pendahulu,” pungkas Sri.
Kontributor: Mubarak M
Editor: Talhah Lukman A
