“Berperang mengatasnamakan agama bukanlah ajaran Islam, Allah tidak senang dengan tindakan tersebut. Ajaran dasar dari agama adalah dengan mengenal Allah,”
NIGERIA – Jama’at Muslim Ahmadiyah Nigeria menyatakan bahwa permasalahan yang dihadapi Nigeria disebabkan oleh pengabaian yang mencolok terhadap ajaran Al-Qur’an.
baca juga: [feed url=”http://warta-ahmadiyah.org/tag/nigeria/feed/” number=”3″]
Amir Nasional dari Jama’at Muslim Ahmadiyah, Alhaji Dr. Mashud Aderenle Fashola, mengatakan bahwa hambatan-hambatan berupa materialisme, keduniawian, ego, tindakan amoral yang meluas dan mementingkan diri sendiri adalah dalang dari musibah yang terjadi di negeri ini. Dimana hal-hal tersebut bertentangan dengan cinta terhadap Tuhan dan tunduk pada kehendak-Nya, mengedepankan kepentingan bersama dan kesejahteraan seluruh umat manusia.
Fashola mengatakan: “Ajaran sejati agama tidak secara signifikan tercermin dalam perilaku kita di Nigeria. Kita mempolitisasi agama, kita berbuat tidak adil, kita tidak mempertimbangan kepentingan orang lain, kita tidak cinta damai. Kita bersifat terlalu materialistis atau keduniawian dalam semua urusan kita, terlalu banyak orang yang bersikap jahat dan sombong, terlalu banyak yang diberikan janji palsu, orang yang jujur menjadi langka, dan integritas sulit diraih,”
Beliau mengatakan bahwa solusi untuk seluruh masalah di Nigeria dan tentu saja di dunia telah tersedia dalam ajaran agama yang sejati, seperti yang disajikan secara komprehensif di dalam Al-Quran. Sembari menekankan bahwa meninggalkan ajaran tersebut akan membawa bencana dan kesengsaraan bagi rakyat, beliau mengatakan bahwa seluruh ajaran ini adalah apa yang Ahmadiyah telah sebar luaskan selama 100 tahun terakhir di Nigeria.
Beliau mengajak warga Nigeria untuk berhenti dari perilaku jahat dan salah, termasuk tindakan terorisme yang dilakukan oleh beberapa kelompok, ia mengatakan “Berperang mengatasnamakan agama bukanlah ajaran Islam, Allah tidak senang dengan tindakan tersebut. Ajaran dasar dari agama adalah dengan mengenal Allah,”
Fashola menyebutkan bahwa umat Islam harus memperlihatkan semangat keramahan kepada sesama manusia, dengan rahmat, keadilan dan takut kepada Allah untuk berhasil dalam kehidupan ini dan akhirat.
Dalam peringatan seratus tahun Ahmadiyah di Nigeria, kelompok ini mengadakan konferensi tahunan yang ke-64-nya (Jalsah Salanah 2016) dengan tema: “Menegaskan Kembali Revolusi Akhlak untuk Perdamaian dan Pembangunan yang berkelanjutan”.
Konvensi tersebut diharapkan akan dihadiri oleh para pejabat dari berbagai negara dan delegasi dari berbagai belahan dunia dimulai hari ini, (Jumat 16 Desember hingga Minggu 18 Desember) di Jamia Ahmadiyah, Illaro, Ogun.
Sumber: The Guardian
Alih Bahasa: Fadhil Ahmad Qamar
Editor: Lisa Aviatun Nahar