By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
Warta Ahmadiyah
Youtube
  • Beranda
  • Berita
    • Mancanegara
    • Nasional
    • Daerah
  • Organisasi
    • Ansharullah
    • Khuddam
    • Lajnah Imaillah
  • Kebangsaan
  • Keislaman
  • Sosial
  • Rabthah
  • Opini
  • Siaran Pers
Font ResizerAa
Warta AhmadiyahWarta Ahmadiyah
Pencarian
Follow US
  • Berita
  • Organisasi
  • Kebangsaan
  • Keislaman
  • Sosial
  • Rabthah
  • Opini
  • Siaran Pers
© WartaAhmadiyah
Mancanegara

Pupus Rasa Khawatir Terhadap Islam, Khalifah Muslim Ahmadiyah Sampaikan Pidato Bersejarah di Berlin, Jerman.

Last updated: 23 Oktober 2019 15:24
By Redaksi 375 Views
Share
SHARE

Berlin, (22/10). Khalifah Muslim Ahmadiyah menyampaikan pidato bersejarah di hadapan anggota parlemen, politisi, tokoh agama, para intelektual dan aktivis di Berlin, Jerman dengan tema, “Islam and Europe : A clash of civilisations?”.

Kehadiran Khalifah Muslim Ahmadiyah, Hazrat Mirza Masroor Ahmad (aba), menandai resepsi penting ini segera dimulai dengan pembacaan ayat suci al-Qur’an, surat al-Hujurat ayat 13 dan 14

Abdullah Wagishauser, Pimpinan Nasional Ahmadiyah Jerman, kemudian memberikan sambutan sekaligus pengenalan tentang sejarah dan kontribusi Ahmadiyah di Jerman.

Tak lama berselang, beberapa tokoh Berlin lantas memberikan sambutannya. Frank Heinrich, anggota parlemen Jerman menyampaikan, “Jemaat Ahmadiyah mengamalkan setiap ajaran yang tersimpulkan dalam moto “Love for all, Hatred for none”. Ahmadiyah mengembangkan semangat demokrasi, toleransi dan kasih sayang. Ahmadiyah sama sekali tidak memiliki agenda politik, militer dan gerakan ekstrem”.

Niels Annen, ‘Minister of State’, menyinggung ragam budaya telah menjadi kekayaan negara Jerman dan tentunya terus berkembang melalui konstitusi. Terkait proses pengenalannya terhadap Islam, beliau bercerita bahwa melalui dakwah Muballigh Ahmadiyah, Sheikh Nasir Ahmad Sahib, yang kala itu menyampaikan dakwahnya via radio beliau akhirnya memahami Islam. Beliau menegaskan bahwa para Ahmadi di Jerman dengan ragam kontribusinya telah menciptakan ‘kilauan’ yang indah dalam kehidupan sosial”.

Setelah itu Hazrat Mirza Masroor Ahmad (aba) menyampaikan pidatonya dengan mengawali ucapan terima kasih atas kehadiran para tamu undangan. Selanjutnya beliau menerangkan terkait isu kontroversial yang dalam beberapa waktu terakhir senantiasa menjadi perdebatan panas yakni masalah imigran.

Hazrat Mirza Masroor Ahmad (aba) menyampaikan bahwa siapapun harus memahami perbedaan makna antara peradaban dan budaya.

Peradaban adalah bentuk materi dari sebuah kemajuan dan perkembangan suatu masyarakat. Adapun budaya adalah manifestasi atau perwujudan dari sebuah nilai atau cara pandang serta tindakan dalam masyarakat mengenai kehidupan sosialnya. Budaya akarnya adalah nilai, moral, ajaran agama dan tradisi suatu masyarakat. Adapun peradaban berkaitan erat dengan kemajuan teknologi dan intelektual suatu masyarakat.

Terkait kehadiran para imigran secara massal ke benua Eropa. Beberapa kalangan dari masyarakat Eropa merasa khawatir atas peradaban dan budaya mereka akan terkontaminasi.

Beliau menyampaikan bahwa pada kenyataannya, negara-negara di dunia ketiga sudah terbiasa dengan peradaban Eropa bahkan telah mengadopsinya. Oleh karenanya rasa khawatir ini tidaklah tepat.

Di lain pihak terjadi pula kekhawatiran pada sebagian masyarakat bahwa dengan semakin meluasnya tingkat imigrasi ini akan mempengaruhi budaya, nilai dan moralitas dunia mereka.

Hazrat Mirza Masroor Ahmad (aba) menegaskan, di Eropa saat ini, orang dengan mudahnya meninggalkan agama dan di lain pihak meningkatnya Ateisme. Sejatinya Ateisme inilah yang harus menjadi perhatian karena ia telah mempengaruhi nilai moral dan budaya dunia Barat dalam seribu tahun terakhir. Selain itu beliau mengingatkan agar masyarakat di dunia Barat menjaga seluruh warisan nilai, budaya dan generasi mendatang atas serangan gerakan Ateisme ini lalu menegakkan kembali pondasi keimanan pada nilai ketuhanan.

Hazrat Mirza Masroor Ahmad (aba) menjelaskan bahwa turunnya nilai keagamaan di dunia Barat lah yang menjadi penyebab utama rasa takut dan khawatir terhadap agama Islam. Padahal agama Islam dengan pendirinya, Yang Mulia Nabi Muhammad (saw) mengajarkan berbagai nilai kemulian terkait kemanusiaan dan kebebasan sehingga tiada alasan lagi untuk membenci agama Islam.

Gerakan para ekstrimis yang terjadi selama ini sama sekali tidak mempresentasikan agama Islam, karena agama Islam tidak mengizinkan tindakan pemaksaan dan kekerasan.

Dalam kesempatan pidato tersebut Hazrat Mirza Masroor Ahmad (aba) mengetengahkan beberapa ajaran Islam yang mulia, diantaranya, nilai ketuhanan (Tauhid), berbakti kepada orang tua, mencintai sesama manusia, memajukan pendidikan, mengentaskan kemiskinan, menghormati tetangga, berterima kasih pada sesama. Lantas ajaran mulia seperti itu akankah membahayakan peradaban di Eropa?

Hazrat Mirza Masroor Ahmad (aba) bersabda, “Merupakan hal yang kontra produktif jika orang Islam dan agama Islam tidak memiliki hak tinggal di bagian dunia ini, jika orang Islam hadir di sini bagi kemajuan masyarakat maka hal tersebut merupakan sesuatu hal yang harus diapresiasi”.

Beliau pun melakukan klarifikasi atas kesalah pahaman pihak Barat mengenai konsep Jihad, kemuliaan kaum perempuan, dan lain-lain.

Mengakhiri pidatonya, Hazrat Mirza Masroor Ahmad (aba) mengajak seluruh pihak untuk bersatu, menyebarkan semangat kepaduan dalam masyarakat, saling menghormati, toleransi dan kasih sayang. (IAG)

You Might Also Like

AS: Melalui ‘Muslim For Life’, Ahmadiyah kota Buffalo galang baksos Donor Darah

Gelar Run For Bradford, Anggota Parlemen Apresiasi Jemaat Ahmadiyah Kanada

Sambutan Pemimpin Dunia Jemaat Ahmadiyah (aba) pada Inspeksi Jalsah Salanah UK 2022

Kesuksesan Jalsah Salanah Kamboja 2016

India: Muslim Ahmadiyah Mengadakan Pertemuan Perdamaian di Mumbai

By Redaksi
Follow:
MEDIA INFORMASI JEMAAT AHMADIYAH INDONESIA
Previous Article Jabar 04 Bertandang ke Jabar 09, Bawa Pulang Sekarung Mangga.
Next Article Duta Baca Waqf-e-Nou Ahmadiyah Serang
Leave a Comment

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You Might Also Like

Pemimpin Ahmadiyah Tuvalu Ikut Pelatihan Konseling Atasi Kekerasan Berbasis Gender, Serukan Kesetaraan Gender dalam Islam
BeritaMancanegara

Pemimpin Ahmadiyah Tuvalu Ikut Pelatihan Konseling Atasi Kekerasan Berbasis Gender, Serukan Kesetaraan Gender dalam Islam

Devi Savitri 1 Min Read
Mancanegara

Jubir Jemaat Ahmadiyah Adelaide : Islam Tidak Ada Hubungannya dengan Terorisme

Redaksi 1 Min Read
Mancanegara

Ahmadiyah Ghana Adakan Pertemuan Tahunan ke-85

Redaksi 3 Min Read
Previous Next
Warta Ahmadiyah

Warta Ahmadiyah merupakan sumber resmi Jemaat Ahmadiyah Indonesia yang menyajikan ragam informasi seputar kegiatan dan pandangan Ahmadiyah mengenai berbagai hal.

Kategori

  • Berita
  • Organisasi
  • Kebangsaan
  • Keislaman
  • Sosial
  • Rabthah
  • Opini
  • Siaran Pers

Informasi

  • Redaksi
  • Kontak Kami
  • Kirim Berita

Copyright 2016 – 2023 @wartaahamdiyah.org All rights reserved

Welcome Back!

Sign in to your account

Username or Email Address
Password

Lost your password?