Pontianak – Perwakilan Jemaat Ahmadiyah Kalimantan Barat, Yaya Sunarya hadiri pembukaan karya latihan bantuan hukum (Kalabahu) angkatan ke-2 yang diselenggarakan oleh Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Kalimantan Barat.
Acara yang digelar di Ruang Mini Teater Fakultas Hukum Universitas Tanjungpura (Untan) itu dimulai tepat pukul 09.00 WIB pada Senin, 21 Oktober 2024.
Dari seleksi yang ketat, 20 peserta terpilih akan menjalani pelatihan intensif Kalabahu.
Kalabahu ada;aj sebuah pelatihan intensif yang dirancang untuk mencetak generasi baru pejuang hukum yang tangguh.
Kegiatan menarik itu ditandai dengan Studium General bertema ‘Orkestra Ruang Sipil, Merebut Daulat Rakyat dengan Nyanyian Perlawanan’.
Ketua LBH Kalbar Ivan Wagner, dalam pidatonya menekankan peran strategis Kalabahu sebagai tempat pembekalan bagi aktivis hukum masa depan yang siap membela hak-hak rakyat kecil.
“Kalabahu adalah medan pertempuran bagi keadilan, bukan sekadar kursus. Kami menyiapkan mereka untuk berhadapan langsung dengan ketidakadilan,” ujarnya penuh semangat.
Yaya Sunarya dari Jemaat Ahmadiyah Pontianak pun berkempatan menyampaikan kata sambutan.
“Terimakasih atas kesempatan yang diberikan kepada kami menyampaikan kata sambutan di acara luar biasa ini. Kami mewakili Jemaat Ahmadiyah tentunya merasa bersyukur dan bergembira bisa hadir di sini, dan berkumpul bersama dengan sobat-sobat semua,” ujarnya.
“Kami ingin sedikit menceritakan kronologi berdirinya LBH Kalbar. Berawal dari keprihatinan atas terjadinya persekusi dan tindak diskriminasi terhadap Jemaat Ahmadiyah di kabupaten Sintang, tepatnya pada tahun 2021 di desa Balaiharapan, kecamatan Tempunak. Kita berkumpul dan bersepakat mendirikan LBH Kalbar ini,” lanjut Yahya.
Dikatakan, bahwa Ahmadiyah pun menjadi salah satu pendukung berdirinya LBH Kalbar.
“Alhamdulillah Jemaat Ahmadiyah ada di dalam LBH ini, sebagai pendukung dan anggota,” ungkap Yahya.
Lebih lanjut, tokoh Jemaat Ahmadiyah Pontianak itu mengucapkan terimakasih kepada LBH Kalbar.
“Kami ucapkan terimakasih kepada LBH Kalbar yang sampai saat ini, kami dipercaya menjadi salah satu partner. Selamat atas disenggarakannya acara Kalabahu angkatan ke-2 ini. Teruslah semangat, maju dan semoga sukses bagi LBH Kalbar,” pungkasnya.
Dua tokoh ternama, Romo Andang Binawan, SJ, dan Moh. Fadhil, M.H. menjadi narasumber utama stadium general.
Romo Andang, aktivis kemanusiaan yang dikenal luas, menegaskan pentingnya partisipasi masyarakat sipil dalam menggerakkan perubahan sosial.
“Kekuatan rakyat adalah kunci untuk membongkar ketidakadilan sistemik,” ungkapnya.
Moh. Fadhil menyoroti bahwa hukum kerap kali dijadikan alat untuk melestarikan kekuasaan, bukannya instrumen keadilan.
“Tugas kita adalah merebut kembali fungsi hukum sebagai pelindung bagi mereka yang lemah,” ujarnya.
Diinformasikan, selama dua minggu kedepan, peserta akan mendapatkan pelatihan yang mencakup advokasi, bantuan hukum, dan pengalaman langsung di lapangan.
Para peserta diharapkan menjadi garda terdepan dalam melawan ketidakadilan, membela mereka yang terpinggirkan, dan menegakkan keadilan sosial di masyarakat.
Pada sesi penutupan, Yaya Sunarya mendapatkan kehormatan untuk menyerahkan souvernir kepada narasumber. *
Kontributor: Sajid Ahmad S
Editor: Talhah Lukman A