JAKARTA – Bertepatan dengan hari ibu dan perayaan ulang tahun ke-76 Djohan Effendy, Djohan Effendy Community menggelar Majelis Reboan Perayaan Hari Ibu yang bertempat di Apartemenen Mitra Oasis, Jakarta pada Rabu (23/12). Majelis Reboan sendiri merupakan acara rutin yang digelar Djohan Effendy Community untuk menyatukan ide, gagasan, serta berbagi ilmu dari pihak pihak yang berbeda agama, suku, dan budaya untuk menciptakan kondisi masyarakat yang harmonis.
Forum yang dimoderatori oleh Guntur Romli ini mengangkat tema “Fiqh Perempuan: Bolehkah Perempuan jadi Imam Shalat?” dengan narasumber KH. Husein Muhammad. Dikisahkan bahwa Ummi Waraqah bin Naufal datang kepada Rasulullah SAW bersama budak lelaki dan budak perempuan beliau. Di hadapan Rasul, Ummi Waraqah memohon Rasul untuk mengijinkan seorang laki-laki menjadi muadzin di rumah Ummi Waraqah. Maka diberikanlah oleh Rasul seorang lelaki yang sudah tua (tidak mempunyai hasrat) untuk menjadi muadzin di rumahnya dan berpesan supaya Ummi Waraqahlah yang menjadi Imam Sholatnya. Hal ini menjadi landasan syar’i dalam pandangan Kyai Husein yang dapat menjadi rujukan mengenai diberikannya kesempatan bagi wanita yang memenuhi syarat syarat menjadi imam dalam situasi tertentu diperbolehkan. (baca juga: 3 hal yang perlu diperhatikan pemerintah terkait isu Perempuan)
Pada kesempatan ini Lajnah Imaillah Indonesia (Organisasi Wanita Ahmadi-red) wilayah Tangerang yang mengirimkan tiga orang perwakilannya sempat bertemu dan berbincang dengan KH. Husein Muhammad. Kepada mereka Pengasuh Pondok Pesantren Daarut Tauhid Arjawinangun, Cirebon tersebut begitu antusias saat mendapat informasi dari Jamaah Islam Ahmadiyah Indonesia tentang pesan perdamaian dari pemimpin tertinggi Jamaah Islam Ahmadiyah, Hazrat Mirza Masroor Ahmad a.t.b.a, dimana hendaknya manusia untuk bertindak selaras dengan kehendak Allah SWT. (baca juga: Khalifah Islam Ahmadiyah: Misi Kami Adalah Menyebarkan Ajaran Islam Damai)
Total peserta yang hadir pada forum ini sebanyak dua puluh lima orang yang datang dari berbagai organisasi masyarakat dan kegamaan seperti Aliansi Nasional Bhinneka Tunggal Ika yang diwakili oleh sekertaris jendral Nia Sjarifudin dan Endah Priyanti yang merupakan penggiat Gerakan Feminisme Indonesia.
Selain dari Lajnah Imailah, Jamaah Islam Ahmadiyah Indonesia juga diwakili oleh Zafrullah Pontoh. Forum ini diharapkan dapat menjadi momentum bagi wanita Indonesia untuk ikut menciptakan dan menjaga perdamaian serta toleransi antar umat beragama di Indonesia.
Kontributor dan foto: Mira Tsurayya Basalamah
Editor: Talhah Lukman Ahmad