Tasikmalaya- Lajnah Imaillah Singaparna menghadiri undangan Workshop Gender and FORB for Women Religious Leader. Bertempat di SMK AL-Falah Kecamatan Tanjungjaya, Tasikmalaya, Kamis 27 Februari 2025.
Workshop yang diselenggarakan oleh Fatayat NU Kabupaten Tasikmalaya ini mengambil tema ‘Menguatkan Peran Perempuan Pemimpin Komunitas Keagamaan dalam Menyebarkan Narasi Damai dan Inklusif’.
Bertujuan memberikan pemahaman dasar tentang Freedom of Religion or Belief (FORB) dalam perspektif Islam dan konteks global, dengan pendekatan gender yang sensitive.
Lilik Latipah, Ketua PC Fatayat NU Kabupaten Tasikmalaya menegaskan ingin mengajak para tokoh atau pimpinan perempuan untuk berpikir inklusif dalam berdakwah. Membangun masyarakat yang bersudut pandang inklusif, bersikap santun, dan mengedepankan dialog dalam memecahkan suatu persoalan.
Alifatul Arifiati, S.H sebagai narasumber pertama memberikan materi mengenai Sensitifitas gender dalam KBB (Kebebasan Beragama dan Berkeyakinan): Menuju penguatan pemahaman Agama yang Inklusif. Melalui workshop ini Alifatul berharap setiap peserta dapat memberikan penguatan informasi kepada jamaah di komunitasnya masing-masing terkait pemahaman pentingnya menghargai perbedaan dan bersikap toleransi.
“Perempuan harus mempunyai akses untuk mengalami keberagaman, menguatkan daya kepemimpinan perempuan di KBB. Selain itu harus ada dukungan dan apresiasi kepada perempuan penggerak perdamaian di KBB,” jelas Alifatul.
Sementara itu, Silvia Rahmah, ebagai narasumber kedua menyampaikan Strategi Penyampaian Ceramah/Kajian yang Inklusif di tingkat komunitas. Silvia memaparkan bahwa pemimpin perempuan harus mampu menjadi agent perubahan; dia harus bertindak sebagai motivator untuk kemashalatan umat, sebagai mediator, juga pembimbing moral bagi jamaah komunitasnya.
Salahsatu peserta perwakilan dari Lajnah Singaparna, Rahma, mengatakan kehadiran Lajnah Imaillah dalam workshop ini menegaskan bahwa perempuan Ahmadiyah mensupport peran perempuan sebagai agen perubahan sekaligus agen perdamaian.
“Dengan motto Love for All, Hatred for None, dakwah perempuan Ahmadi adalah dakwah inklusif yang menyebarkan narasi perdamaian di tengah masyarakat tanpa membedakan suku, ras, agama, atau perbedaan lainnya,” ungkap Rahma
Workshop dihadiri oleh perwakilan dari berbagai organisasi dan komunitas perempuan di Kabupaten Tasikmalaya. Selain Lajnah Imaillah Ahmadiyah hadir juga PC Muslimat NU, IPPNU, Khadijiyyah Idrisiyyah, Persistri, Ijabi, Wahidiyah, PD Aisyiyah, PD Nasyiyatul Aisyiyah, serta Puan Amal Hayati.
Kontributor: R. Candra