By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
Warta Ahmadiyah
Youtube
  • Beranda
  • Berita
    • Mancanegara
    • Nasional
    • Daerah
  • Organisasi
    • Ansharullah
    • Khuddam
    • Lajnah Imaillah
  • Kebangsaan
  • Keislaman
  • Sosial
  • Rabthah
  • Opini
  • Siaran Pers
Font ResizerAa
Warta AhmadiyahWarta Ahmadiyah
Pencarian
Follow US
  • Berita
  • Organisasi
  • Kebangsaan
  • Keislaman
  • Sosial
  • Rabthah
  • Opini
  • Siaran Pers
© WartaAhmadiyah
BeritaNasional

Peluang Karir Waqf e Nou, Syiar Islam dan Pengkhidmatan di Era 5.0

Last updated: 29 Januari 2024 12:48
By Redaksi 2.2k Views
Share
Waqf e nou
peserta Seminar Waqf-e-Nou Nasional 2.0 Indonesia kembali digelar pada Sabtu, 27 Januari 2024 di Masjid Mubarak, Bandung
SHARE

Bandung– Di era 5.0, dunia semakin berkembang pesat, termasuk dalam bidang teknologi, sosial, dan keagamaan.

Menuntut masyarakat untuk memiliki keterampilan dan kompetensi yang relevan agar dapat bersaing.

Hal ini juga berlaku bagi para Waqf e Nou. Mereka dituntut untuk memiliki keterampilan dan kompetensi yang relevan agar dapat berperan secara optimal dalam menyebarkan ajaran Islam dan memajukan masyarakat.

Seminar Waqf e Nou Nasional 2.0 yang digelar membahas berbagai hal terkait persiapan Waqf e Nou dalam menghadapi era 5.0 pada Sabtu, 27 Januari 2024, di Masjid Mubarak, Bandung, Jawa Barat.

Drs. Rohyan Sosiadi, salah satu narasumber, menyebutkan ada tiga karir yang relevan di 5.0 bagi Waqf e Nou;

Bidang Keislaman atau keagamaan

Karir di bidang keagamaan, seperti menjadi mubalig, ulama, guru, atau dai, sangat dibutuhkan di era 5.0.

Hal ini karena, ilmu keagamaan dinilai memiliki urgensi menghadapi berbagai tantangan, baik dari segi ideologi, budaya, maupun teknologi.

Selain itu, masyarakat akan semakin terpapar oleh berbagai informasi dan ideologi yang beragam.

Oleh karena itu, para Waqf e Nou laki-laki sangat diperlukan untuk lebih banyak lagi menempuh pendidikan di Jamiah Ahmadiyah Internasional.

Jamiah Ahmadiyah Internasional merupakan pusat pendidikan milik Jemaat Ahmadiyah yang mencetak para mubalig yang menyebarkan syiar Islam di Asia dan dunia.

“Karir yang memang relevan di masa yang akan datang adalah satu adalah di jamiah. Kenapa di jamiah? Karena untuk menguasai ilmu di masa yang akan datang, ilmu yang paling unggul itu adalah ilmu keagamaan. Dan wadahnya di dalam jemaat adanya di wadah jamiah,” katanya.

Bidang bahasa

Karir di bidang bahasa, seperti penerjemah, penulis, atau jurnalis, akan semakin dibutuhkan di era 5.0.

Bahasa perlu dipelajari atau dikuasai oleh para wakafin karena dianggap sebagai sumber ilmu pengetahuan yang dapat menjelaskan lebih rinci tentang Al-Qur’an dan perjalanan Rasulullah SAW.

Kebutuhan para wakafin yang menguasai bahasa Arab, Urdu, dan Inggris sangatlah tinggi.

Hal ini karena, masih banyak tulisan dan pemikiran pendiri Komunitas Muslim Ahmadiyah, Hazrat Mirza Ghulam Ahmad, yang belum diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia.

Tulisan dan pemikiran tersebut penting untuk diterjemahkan karena mengandung inti ajaran Islam yang akan menunjang syiar Islam ke berbagai lini masyarakat.

“Alasan yang kenapa bahasa harus didalami atau dikuasai oleh para wakafin yaitu sumber ilmu pengetahuan yang bisa menjelaskan lebih rinci dari Al-Quran dan perjalanan Rasulullah SAW adalah di Imam Akhir Zaman yaitu adalah dari Hazrat Imam Mahdi as,” lanjut Drs. Rohyan.

Bidang sosial

Karir di bidang sosial, seperti menjadi dokter, psikolog, atau pekerja sosial, juga dibutuhkan di era 5.0.

Kebutuhan para profesional di bidang sosial menjadi urgensi untuk mengatasi berbagai masalah yang dihadapi.

Terlebih lagi Jemaat Ahmadiyah Indonesia mendapatkan amanah langsung dari Khalifah Islam agar memiliki rumah sakit sebagai pusat pelayanan para Ahmadi di Indonesia.

Drs. Rohyan Sosiadi menilai, karir yang disebutkan tadi haruslah dilandasi oleh ilmu ilahiyah dan spiritualitas.

Hal ini karena ilmu ilahiyah akan memberikan perspektif yang komprehensif dalam berbagai kehidupan sosial, sedangkan spiritualitas akan memberikan kekuatan untuk menghadapi berbagai tantangan.

Agar dapat memberikan manfaat yang sebesar-besarnya bagi masyarakat.

“Karir yang ada kaitannya dengan hubungan kegiatan sosial masyarakat. Sebaik-baiknya manusia memberikan manfaat kepada masyarakat,” tutupnya.

You Might Also Like

Silaturahmi Lajnah Imaillah Singapura dan Indonesia di Pulau Numbing

Puluhan Simpatisan Ramaikan Jalsah Salanah NUSRA – BALI

Peduli Banjir, Warga Ahmadiyah Bekasi Bagikan Paket Sembako

Meriahkan HUT ke-79 RI, Lajnah Imaillah Sukabumi Ikut Lomba di Kelurahan

Anugerah Piagam PMI Denpasar Untuk Anggota Ahmadiyah

By Redaksi
Follow:
MEDIA INFORMASI JEMAAT AHMADIYAH INDONESIA
Previous Article Seminar Seminar Waqf e Nou Nasional 2.0 Bahas Karir dan Pengkhidmatan
Next Article CFD Kuningan Bersih! 23 Relawan Clean The City Kampanye Trash Free Day di CFD
Leave a Comment

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You Might Also Like

Nasional

Mengenal Manislor, Desa dengan Penduduk Pendonor Kornea Mata Terbanyak Versi MURI

Redaksi 2 Min Read
Bandung
BandungBeritaLajnah Imaillah

Momen Natal, Lajnah Imaillah Ramah Tamah dengan Kesusteran RSCJ Bandung

Talhah Lukman A 1 Min Read
BeritaDaerahKuningan

Dua Tahun Melewati Pandemi, JAI Manislor Akhirnya Menggelar Shalat Idul Fitri Kembali

Firmansyah 2 Min Read
Previous Next
Warta Ahmadiyah

Warta Ahmadiyah merupakan sumber resmi Jemaat Ahmadiyah Indonesia yang menyajikan ragam informasi seputar kegiatan dan pandangan Ahmadiyah mengenai berbagai hal.

Kategori

  • Berita
  • Organisasi
  • Kebangsaan
  • Keislaman
  • Sosial
  • Rabthah
  • Opini
  • Siaran Pers

Informasi

  • Redaksi
  • Kontak Kami
  • Kirim Berita

Copyright 2016 – 2023 @wartaahamdiyah.org All rights reserved

Welcome Back!

Sign in to your account

Username or Email Address
Password

Lost your password?