Tempat ini selesai dibangun pada tahun 2015. Puri Tri Agung melewati tahap pembangunan selama sekitar 12 tahun yang dilakukan oleh Yayasan Bangka Jaya Lestari. Padepokan Puri Tri Agung diresmikan oleh Menteri Agama Lukman Hakim Saifudin pada hari Minggu, 18 Januari 2015.
Wisata Bangka, tidak hanya menawarkan pantai-pantai yang cantik, kuliner enak tapi juga wisata religi dan wisata sejarah. Wisata sejarah di Kota Muntok, Kabupaten Bangka Barat adalah salah satunya. Muntok adalah kota tua yang berdiri sejak berabad silam. Sejak zaman Belanda, kota Muntok telah dibangun menjadi sebuah kota pelabuhan.
Melalui Pelabuhan Muntok inilah hasil alam terutama lada dan timah putih Bangka, diangkut kapal-kapal Belanda menuju ke daratan Eropa. Jejak-jejak kejayaan Mentok di masa lalu masih bisa dijumpai hingga kini. Ratusan gedung tua dengan mudah di sekitar kota pantai dan perbukitan di kota ini.Dua di antara ratusan gedung tua yang masih kokoh berdiri bahkan memiliki nilai sejarah yang amat tinggi bagi negara ini. Dua gedung tua itu adalah Pesanggrahan Menumbing dan Wisma Ranggam, gedung tersebut pernah dijadikan tempat tinggal pendiri negara ini.
baca juga: [feed url=”http://warta-ahmadiyah.org/tag/mei-2016/feed/” number=”3″]
Salah satu objek wisata sejarah yang cukup terkenal adalah bangunan-bangunan tua, Bukit Menumbing, dan Mercusuar Tanjung Kelian. Mercusuar Tanjung Kelian dibangun pada tahun 1862. Dari puncak bangunan ini, pengunjung bisa menyaksikan seantero kota Muntok dan sekitarnya.
Sementara itu di bukit Menumbing pengunjung bisa melihat-lihat kamar tempat Bung Karno dan Bung Hatta serta salah satu mobil yang mereka pakai saat diasingkan Belanda di daerah itu. Pesanggrahan tempat pembuangan Bung Karno dan Bung Hatta itu sejak beberapa tahun lalu telah diubah menjadi hotel dengan nama Jati Menumbing. Dari atas perbukitan ini, Kota Muntok, Pelabuhan Mentok, dan Selat Bangka terlihat dengan sangat jelas.
Objek wisata sejarah yang lain di kota Muntok adalah Wisma Ranggam. Gedung tua itu juga pernah menjadi tempat tinggal Bung Karno saat berada dalam pengasingan di Muntok. Pariwisata Bangka Belitung memang tidak melulu mengandalkan pantai. Bangka seolah-olah diciptakan Tuhan menjadi tempat tujuan wisata.
Satu lagi objek wisata Bangka hadir dengan pesona menakjubkan. Sebuah objek wisata religi dengan arsitektur nan megah dengan pemandangan alam pantai Nirwana Bangka adalah Puri Tri Agung namanya.
Puri Tri Agung adalah tempat ibadah penganut Agama Budha, Khongfutze dan Laotze. Puri megah ini berlokasi di Sungailiat jarak tempuh dari pusat kota Sungailiat sekitar 9 Km dari pusat kota hanya berjarak sekitar 5 menit berkendara dari kawasan wisata pantai Tanjung Pesona Bangka.
Tempat ini selesai dibangun pada tahun 2015. Puri Tri Agung melewati tahap pembangunan selama sekitar 12 tahun yang dilakukan oleh Yayasan Bangka Jaya Lestari. Padepokan Puri Tri Agung diresmikan oleh Menteri Agama Lukman Hakim Saifudin pada hari Minggu, 18 Januari 2015. Padepokan Puri Tri Agung telah menjadi salah satu tempat wisata yang banyak dikunjungi wisatawan karena berlokasi di kawasan Pantai Tikus Sungailiat.
Padepokan dengan gedung utama seluas 600 meter persegi ini memliki pemandangan yang sangat indah dan diapit perbukitan dengan hutan dan pantai yang menakjubkan disekitarnya. Susunan anak-anak tangga ditempat ini menjadi ciri khas tersendiri yang kian melengkapi kemegahannya. Meski tempat ini merupakan rumah ibadah namun para pengunjung yang datang hadir dari berbagai latar belakang agama. Selain kemegahan bangunannya, pantai dan pemandangan yang nampak dari halaman utama bangunan ini memang sangat memanjakan mata. Apalagi pantai tikus yang terletak persis dibawahnya juga telah dibenahi. Di tempat ini juga terdapat berbagai fasilitas umum seperti toilet, cafe, dan sebuah patung Dewi Kuan In yang besar berdiri anggun.
Kontributor : Yati Nurhayati Syafe’i
Editor : Talhah Lukman Ahmad