Sintang, Warta Ahmadiyah – Jemaat Ahmadiyah Indonesia terus memperluas kegiatan sosial dan pendidikan di masyarakat melalui pendirian Taman Baca Masyarakat Al-Masroor di Kampung Lundang.
Peresmian taman baca tersebut berlangsung pada Kamis, 23 Oktober 2025 dan dihadiri oleh belasan warga, termasuk anak-anak.
Dalam sambutannya, Mubda Jemaat Ahmadiyah Kalimantan Barat, Mln. Sajid Ahmad Sutikno menyampaikan jika pendirian taman baca ini merupakan bagian dari gerakan 100 rumah belajar menjelang 100 tahun tasyakur Ahmadiyah Indonesia.
Baca juga: Kemenag Kunjungi Jemaat Ahmadiyah Yogyakarta, Silaturahmi dan Giat Sinkronisasi Data Keagamaan
Selain itu juga sebagai wujud nyata komitmen Jemaat Ahmadiyah dalam mendukung pendidikan dan pemberdayaan masyarakat pedalaman.
“Taman baca ini adalah bentuk dakwah berbasis pengabdian dan kebermanfaatan,” ujar Mln. Sajid.
“Kami ingin kebeadaan kita bisa membawa manfaat bagi sesama, terutama masyarakat di daerah terpencil,” tambahnya.
Peresmian Taman Baca Masyarakat Al-Masroor ditandai dengan doa bersama dan dilanjutkan kegiatan membaca serta bercerita buku anak berjudul Aku Sayang Keluargaku.
Baca juga: Klinik Masroor Diresmikan Amir Nasional, Warga Butuh Layanan Kesehatan Merasa Terbantu
Anak-anak sangat bersemangat mengikuti kegiatan dan turut menceritakan kembali isi buku dengan antusias.
Sementara itu, Mln. Muhammad Murbayudin Qoyyum selaku pengajar di Taman Baca Masyarakat Al-Masroor menjelaskan bahwa kegiatan belajar akan diadakan tiap dua hari dalam sepekan.
Dirinya juga memberikan motivasi agar anak-anak lebih semangat menuntut ilmu dalam keseharian.
Baca juga: Sambut Tasyakur, Lajnah Imaillah Panunggangan Beri Bantuan untuk Posyandu
“Semoga anak-anak terus semangat belajar dan tidak malu untuk mencoba,” pesan Mln. Muhammad Murbayudin Qoyyum.
Melalui pendirian Taman Baca Al-Masroor, Jemaat Ahmadiyah Indonesia, khususnya Jemaat Ahmadiyah Kalimantan Barat berharap dapat terus berkontribusi dalam meningkatkan literasi di masyarakat.
Tidak hanya itu, Jemaat Ahmadiyah Indonesia juga terus bergerak menciptakan lingkungan belajar yang positif, terutama bagi anak-anak di wilayah pedalaman. *