Tasikmalaya- Peserta didik boarding school Alwahid berkumpul dalam pelepasan boarding yang diperuntukkan pada Darjah Salisah atau nama lainnya berada pada tingkat 3 pada jenjang SMA pada Sabtu, 06 Mei 2023.
Dalam arti para Darjah Salisah telah mencapai puncak kelulusan dalam menempuh pendidikan di Alwahid yang telah usai, namun belum sepenuhnya selesai. Akan tetapi akan melanjutkan pendidikan ke jenjang selanjutnya.
Diketahui, Al wahid adalah Sekolah Menangah Akhir (SMA) milik Jemaat Ahmadiyah Indonesia yang terletak Desa Wanasigra tepat di perbatasan Tasikmalaya dan Garut.
Acara tersebut merupakan tradisi turun temurun yang diisi dengan keharuan antara kakak kelas dengan adik kelasnya.
“Pelepasan boarding bertujuan untuk melepaskan peserta didik Asrama yang berada pada tingkat 3 untuk menuju ke jenjang berikutnya. Disamping itu juga acara ini untuk melepas rindu dengan kakak kakak,” kata ketua Asrama Nusrat Jehan, Yesiska Ikhsan Qadiani.
Ketua pelaksana pun menyampaikan sambutan acara pelepasan ini.
“Sekarang hatiku merasa perlu menyampaikan hal ini sebagai pengingat kita. Yakni Nabi Muhammad diajarkan oleh Allah Taala untuk berdo’a, yang berbunyi : “Rabbi zidnii ‘ilman” yakni, ya Tuhan-ku tambahkanlah ilmu bagiku. Do’a ini mengisyarahkan bahwa manusia tidak akan dapat mengetahui apa pun yang ada di langit dan di bumi tanpa pertolongan dan petunjuk dari-Nya. ” Ungkap Ketua Asrama Tahir Nasrul Mubarik Ahmad
Pelepasan Boarding dimulai dengan pembacaan ayat suci Al Quran. Kemudian lantunan syair Urdu yang berjudul No Neehala Ne Jemaat e Ke Khitab karya Hz. Muslih Mauud ra. Lantunan ini mengetuk hati para seluruh peserta didik boarding karena syair tersebut berisi nasihat untuk kita para generasi muda jemaat.
Setelah itu dilanjutkan dengan sambutan sambutan berbagai pihak seperti Mubaligh, kepala boarding, ibu asrama, ketua pelaksana, Ketua Asrama Tahir untuk putra dan Ketua Asrama Nusrat Jahan untuk putri.
“Setiap pihak di Asrama sedemikian rupa memberikan bimbingan, pengajaran, dan layanan yang sangat baik kepada kami semua.” Ungkap Ketua Asrama Tahir, Wildan Fazil Ahmad yang telah menyelesaikan pendidikannya di Alwahid.
Terdapat sebuah cinderamata yang diberikan kepada para Ketua asrama terdahulu sebagai kenang kenangan dari Asrama Alwahid.
Acara terakhir para peserta saling bersalaman dengan murid yang akan lulus dengan keharuan namun sebagai pelepas rindu yang nantinya akan berjauhan.
Acara ditutup dengan foto bersama. Uniknya terdapat spot photobooth kreatif sebagai kenangan-kenangan bersama murid kelas 12 yang akan lulus. Setelah itu langsung makan bersama di Tabligh Center.