Cirebon- Fahmina Institute kembali menggelar pelatihan kepemudaan dengan tema ‘Indonesia perlu anak muda: Merawat ragam, menebar Damai’.
Kegiatan tersebut berlangsung selama tiga hari, bertempat di hotel Bentani, Cirebon, Sabtu-Senin, 18-20 Februari 2023.
Menurut Ketua Pelaksana Program Alifatul Arifiati menyampaikan pelatihan kepemudaan ini bertujuan untuk menanamkan nilai-nilai toleransi serta melatih leadership setiap pemuda dan pemudi untuk dapat menyebarkan nilai-niliai toleransi mulai dari komunitas masing-masing.
“Tujuan dari Dialog Anak Muda ini adalah memberikan penguatan pemahaman mengenai toleransi dan kepemimpinan anak muda untuk melakukan upaya promosi toleransi dan perdamaian di komunitas masing-masing,” katanya.
Selain itu, perempuan berkacamata yang kerap dipanggil Alif mengutarakan alasan atas terwujudnya program pelatihan kepemudaan tersebut. Menurut Alifa dalam mengatasi gerakan radikalisme dan ektrimisme kekerasan, perlu ketahanan anak muda dalam memahami toleransi itu sendiri.
“Demi terwujudnya masyarakat yang damai, berkeadilan, sejahtera, ditengah keberagaman adat, gender, tradisi, kepercayaan, agama, tentu salah satu cara pandang yang harus dimiliki oleh anak muda adalah cara pandang toleran, inklusif, menghargai, agar mereka dapat memiliki ketahanan yang kuat terhadap gerakan radikalisme dan ektrimisme kekerasan,” ungkapnya.
Sedangkan dalam kegiatan pelatihan kepemudaan, fahmina Institute menghadirkan kurang lebih 30 pemuda dan pemudi dari berbagai latar belakang organisasi, komunitas, ras, maupun agama itu sendiri. Termasuk tiga pemuda dari Jemaat Ahmadiyah Indonesia (JAI) seperti Ahmad Qomaruddin JAI cabang Cirebon, Reza JAI cabang Manislor, Kuningan, dan Rafi Assamar Ahmad JAI cabang Sadasari, Majalengka.
Adapun, Ahmad Qomaruddin selaku ketua ahmadiyah moslem students association (AMSA) Jabar 9 yang terlibat dalam mengikuti semua rangkaian kegiatan pelatihan mengutarakan kegembiraannya atas agenda kegiatan yang didalamnya memuat kunjungan para peserta pelatihan ke JAI Cirebon.
“Kami merasa senang bahwa dalam salah satu agenda dari acara tersebut ialah kunjungan ke Masjid Mubarak Cirebon, dimana para peserta mengunjungi dan mengikuti serangkaian acara di Masjid Mubarak Cirebon,” ungkapnya.
Sementara itu, Rafi Assamar Ahmad perwakilan dari pemuda Ahmadiyah cabang Sadasari, Majalengka mengapresiasi atas terselenggaranya kegiatan yang berlangsung selama tiga hari dua malam itu.
Rafi menuturkan kegiatan yang diselenggarakan Fahmi Institute mampu mengubah cara pandangan terkait perbedaan, yang mana perbedaan bukanlah sesuatu hal yang menakutkan.
“Kegiatan bertema ‘Indonesia Perlu Anak Muda; Merawat Ragam, Menebar Damai’ merupakan kegiatan yang mampu mengubah cara pandangan kita sebagai anak muda bahwa perbedaan bukanlah sesuatu hal yang menakutkan,” katanya.
“Dan terimakasih banyak atas kesempatan yang diberikan kepada saya dalam mengikuti pelatihan tersebut,” sambungnya.
Lebih lanjut, Rezza Ahmad Ramdani ketua Ahmadiyah Moslem Students Association (AMSA) Jabar 10 mengatakan bahwa kegiatan yang dilaksanakan oleh Fahmina Institute menjadi ruang aman untuk berekspresi.
“Kegiatan tersebut dengan latar saya seorang pemuda ahmadiyyah tentunya luar biasa dan sangat senang. Karena saya bisa merasakan betapa indahnya toleransi kerukunan dalam beragama,” katanya.
Ia pun mengungkapkan bahwa selama pelatihan tersebut banyak hal yang didapat salah satunya yakni pemuda harus menjaga kerukunan umat beragama.
“Fahmina Institute telah menjembatani pergerakan ini, sehingga menumbuhkan keyakinan bahwa kita sebagai pemuda harus benar-benar menjaga kerukunan umat beragama di indonesia, hal terkecil dengan cara peduli sesama dan menangkal berita hoax tentang keberagaman,” ungkapnya.
Dengan terciptanya ruang pertemuan antar anak muda ketua pelaksana program Alif mengharapkan agar selepas berakhirnya kegiatan tersebut. Ketiga puluh anak muda yang terlibat dalam pelatihan nilai-nilai toleransi dan leadership itu, mampu memahami nilai toleransi, kepemimpinan, dan merumuskan rencana promosi toleransi.
“Tiga puluh anak muda baik laki-laki dan perempuan lebih memahami toleransi dan bagaimana mempraktikkannya dalam kehidupan sehari-hari, memahami kepemimpinan anak muda untuk perdamaian dan toleransi, dan mampu merumuskan rencana promosi toleransi yang lebih luas kepada komunitas masing-masing,” harapnya.
Adapun, para peserta yang terlibat dalam kegiatan tersebut terdiri dari, Komunitas Deru Majalengka Bangkit (DMB), KAMMI, PMII, KOHATI HMI, JAI Sadasari, Sekretaris PC IPPNU Kab.Majalengka, Rumah Kita –GKP Bhetesda Genteng, PAC IPPNU Dawuan, Komunita Kita Mengabdi, Rumah Kita-GKP Bhetesda Genteng, Pemuda PUI/ JBZ Kab. Majalengka, BEM UNMA, GMNI, Forum Pemuda Majalengka, Komunitas TEMU, Amsa, Forkolim, Pelita Perdamaian, IPPNU Kabupaten Cirebon, dan anak muda dari Cirebon Timur.
Kontributor: Raffi Assamar Ahmad
Editor: Talhah Lukman Ahmad