Dalam rangka meningkatkan pengetahuan pelajar, mahasiswa dan fresh graduate mengenai berbagai profesi khususnya profesi hukum, Ahmadiyya Muslim Lawyers Association (AMLA) Indonesia kembali mengadakan kegiatan mentoring di bulan Desember dengan tema Pengenalan Profesi Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (TNI AD) secara daring, pada Sabtu (24/12).
Kegiatan tersebut dipandu oleh moderator AKP Sabri, S.H. anggota AMLA yang berprofesi sebagai polisi, diawali dengan pembacaan Al-Qur’an oleh Zuzi Kurnia mahasiswi Hukum Ahmadi dan dilanjutkan dengan doa yang dipimpin oleh Sayidul Kohar, S.H. anggota AMLA.
Pada mentoring kali ini, AMLA mendatangkan Kapten Hafis Munir Ahmad, S.Sos., M.Si sebagai narasumber. Beliau adalah anggota TNI AD yang saat ini menjabat sebagai Dosen Deppengmilum Pusdikajen. Dalam kesempatan tersebut Kapten Hafis menjelaskan profile singkat TNI AD, sejarah, tugas pokok, struktur organisasi, pangkat serta persyaratan menjadi TNI AD baik dari lulusan Pelajar SMA maupun sarjana.
Hal ini menjadi perhatian bagi 45 peserta yang hadir, salah satunya Nandang, seorang mahasiswa Hukum yang mengajukan pertanyaan mengenai jenjang karir profesi TNI AD.
“Bagaimanakah jenjang karir untuk lulusan sarjana hukum di TNI AD? Dan apakah ada tes masuk tertentu dibidang hukum untuk lulusan sarjana hukum?.” tanya Nandang
Menanggapi hal tersebut Kapten Hafis menjelaskan bahwa TNI AD dalam menjalankan fungsi dan tugasnya tentu saja membutuhkan lulusan sarjana hukum yang handal dan professional.
“Pada saat seleksi masuk akan ada sesi wawancara dimana calon anggota TNI AD nantinya diarahkan sesuai dengan skill atau kemampuannya. Dan untuk seleksi masuk TNI AD tidak ada tes khusus untuk lulusan sarjana hukum, tes dilakukan secara bersamaan dengan sarjana lainnya” ujarnya
Di akhir acara, Kapten Hafis berpesan untuk masuk kedalam TNI AD tidak cukup siap dari segi fisik dan mental tetapi yang terpenting adalah dilandasi oleh rasa keikhlasan. Pesan tersebut sangat berkaitan dengan kalimat yang diberikan Kapten Hafis diakhir materi yang disampaikan, “Your comfort zone is a place where you keep yourself in a self-illusion and nothing can grow there, But your potentiality can grow only when you can think and grow out of that zone.”
Sama seperti acara mentoring pada bulan-bulan sebelumnya, mentoring ini diadakan oleh AMLA sebagai wadah untuk memperkenalkan berbagai profesi, khususnya di bidang hukum. Diharapkan dengan mengikuti mentoring ini pelajar, mahasiswa dan fresh graduate dapat terinspirasi dan termotivasi dalam menjatuhkan pilihan karirnya dan menjadi sarjana hukum Ahmadi yang profesional di bidangnya masing-masing.
Kontributor : Dini Reski A
Editor : Qanita