Gunung Kidul, (18/7). Kemenko PMK dan Paritas Institute dengan merangkul Sekolah Kebhinekaan telah melaksanakan Lokakarya untuk melahirkan generasi muda yang peduli dengan perdamaian dan masa depan indonesia yang lebih baik. Jemaat Ahmadiyah Gunung Kidul sebagai salah satu lembaga pendukung Sekolah Kebhinekaan turut ikut serta dalam loka Karya yang berlangsung selama dua hari tersebut.
Berawal dari kekhawatiran akan masa depan Indonesia, melihat mulai lunturnya nilai nilai Pancasila di masyarakat terutama pada generasi muda. Kemenko PMK yang diwakili oleh Asisten Deputi Pemberdayaan dan Kerukunan Beragama menyampaikan bahwa pemuda sebagai penggerak perdamaian harus memahami setiap perbedaan yang hidup di masyarakat. Perbedaan yang merupakan anugerah jika tidak bisa merawatnya dengan baik maka akan menjadi ancaman. Pemerintah juga mengharapkan agar setiap penggerak perdamaian dapat menciptakan ruang ruang pertemuan dan diskusi lintas iman.
Kegiatan yang berlangsung selama dua hari ini diisi dengan berbagai materi yang bermanfaat untuk generasi mudah sebagai penggerak perdamaian, mulai dari mengukur kadar intoleransi dan mengetahui peta intoleransi di Indonesia khususnya di Gunung Kidul, Analisa Sosial dan Pengaruh Media Sosial dalam peta intoleransi. Pada hari terakhir, diadakan ekskursi ke tempat tempat ibadah agama yang ada di Gunung Kidul, mulai dari Masjid, Gereja GKL, Pure, Gereja Katolik dan Wihara umat Budha.
Kontributor : Mln. Bilal Ahmad Bonyan