Solo– Yayasan Kakak bekerjasama dengan LSM Common Ground mengelar pelatihan advokasi kebebasan beragama dan berkeyakinan (KBB) dengan menghadirkan organisasi lintas agama yang ada di Solo, Jawa Tengah.
Kegiatan tersebut berlangsung selama dua hari, tepatnya pada 14-15 Februari 2023.
Acara tersebut mengambil tema ‘Pelatihan Advokasi Kebebasan Beragama Dan Berkeyakinan Berbasis Pendekatan HAM Dan Tanpa Permusuhan’ yang bertempat di Hotel Grand Mercure Solo Baru.
Peserta undangan yang hadir ada 22 orang yang mewakili organisasinya yaitu Forum Keyakinan Umat Beragama (FKUB) Solo-Sukoharo, Fatayat-NU Sukoharjo, Ahmadiyah,
Pusat Pelatihan dan Pengembangan Rehabilitasi Bersumberdaya Manusia (PPRBM) Solo, Forum Perempuan Gereja (FPG) Solo, Wanita Khatolik Republik Indonesia (WKRI) Solo dan Aliran Kepercayaan Solo Raya.
Di dalam peserta undangan FKUB sendiri terdiri dari beberapa agama, yaitu Islam diwakili 4 peserta dari Nahdlatul Ulama, Muhammadiyah, Lembaga Dakwah Islam Indonesia & Majlis Tafsir Al Qur’an.
Semetara itu Buddha diwakili Pembimbing Masyarakat Budha dari Vihara Dhamma Mangala Sukoharjo dan Katholik serta Kristen diwakili Persatuan Gereja Solo-Sukoharjo.
Acara dimulai dengan do’a sesuai agama dan kepercayaan, pengenalan masing-masing peserta.
Setelahnya peserta mengisi pra-test yang berisi soal-soal yang harus diisi tentang sejauh mana peserta memahami kebebasan berkeyakinan dan beragama.
Acara dilanjutkan dengan penyampaian materi dari LSM Common Ground Jakarta yang diwakili oleh Anis H dan Laode.
Peserta diberikan materi mengenai pengenalan internum, eksternum, batasan dan bentuk pelanggaran dalam beragama dan berkeyakinan.
Acara hari pertama ditutup dengan materi tentang Tinjauan Situasi Kebebasan Beragama dan Berkeyakinan di Indonesia dengan memutar video dari youtube BBC Indonesia tentang penyegelan Mesjid An Nur milik JAI di kota Depok, kejadian persekusi anggota JAI Cikeusik dan keadaan shalat jum’at di mesjid Baitul Futuh UK.
Tersorot juga cuplikan video pemimpin Jemaat Ahamdiyah Internasional, Hazrat Khalifatul Masih Masroor Ahamd (atba) saat menyampaikan khutbah jum’at.
Saat dimintai pendapat, peserta tidak menyetujui tindakan penyegelan mesjid dan persekusi dan berharap khususnya di Solo Raya tidak terjadi hal seperti itu.
Pada kesempatan ini disampaikan laporan tahun 2022 dari LSM Setara Institute bahwa kota Solo ada di peringkat 9 dalam hal toleransi.
Hari kedua disampaikan materi tentang tema “Pendekatan Tanpa Permusuhan”, berisi pengenalan tentang apa itu konflik dan faktor-faktornya serta bagaimana menanganinya, negosiasi dan mediasi.
Pada kesempatan ini, salah seorang Lajnah Imaillah Solo berkesempatan menjadi peserta.
Kontributor: Sidrah Nur Saddiqa
Editor: Talhah Lukman Ahmad