Fase tumbuh kembang anak di usia 0-5 tahun adalah fase yang sangat penting, oleh karenanya perlu mendapatkan perhatian yang istimewa dari para orang tua.
Jika orang tua menemukan adanya gangguan pertumbuhan, gangguan perkembangan motorik dan sensorik bahkan gangguan perilaku, maka sangat penting dikonsultasikan agar dapat terdeteksi secara dini dan dilakukan pencegahan awal bahkan penyembuhan.
Atas hal ini Muslimah Ahmadiyah Kebayoran mensosialisasikan kepada para orang tua tentang pentingnya peran mereka untuk sadar sedari dini terkait perihal di atas.
Sebagai program nyatanya, Muslimah Ahmadiyah Kebayoran mengadakan kerja sama lanjutan dengan Sekolah PAUD Bungur Kebayoran Lama dalam memberikan bimbingan konseling kepada orang tua siswa yang memiliki anak berkebutuhan khusus, dan kegiatan ini kembali diadakan di Kebayoran pada Kamis, (13/9/2018).
Pada kesempatan bimbingan, tim konselor memberikan beberapa catatan dan masukan kepada beberapa orang tua atas beberapa kasus anak-anaknya.
Di antaranya, bagi anak yang cerdas dan cepat menangkap pelajaran, namun tidak betah diam duduk manis di kelas, kecenderungannya menggangu kawannya bahkan memukul dan bicara yang hiper aktif, maka solusi yang diajarkan adalah beberapa terapi khusus agar sang anak dapat lebih sopan, penyayang dan senang berteman.
Adapun bagi anak yang di deteksi terkena autis, tidak mau diam, dipanggil tidak mau menoleh, asik bermain sendiri dan berbicara tidak jelas. Maka solusi terapi yang diajarkan kepada sang orang tua adalah agar selalu memanggil nama anaknya hingga ia menoleh, dan jika ia menoleh maka diberikan reward berupa perhatian dan pujian.
Sementara itu bagi anak yang fisiknya sehat, bicara lancar, cerdas, namun anak tersebut diasuh oleh neneknya sehingga ia relatif manipulatif di setiap keadaan, dan cenderung harus diikuti keinginannya. Maka solusi terapi yang diberikan, anak diajarkan beberapa arahan untuk menurut kepada orang tua atau pegasuhnya, selain itu tim konseling menekankan agar nenek dapat tegas saat mengontrol kegiatan sang anak setiap saatnya.
Jika kita melihat data hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional BPS (Badan Pusat Statistik) pada 2016 menunjukkan bahwa dari 4,6 juta anak yang tidak sekolah di antaranya adalah anak-anak berkebutuhan khusus.
Masih minimnya keterbukaan dan pemahaman orang tua terhadap kondisi anaknya yang berkebutuhan khusus menyebabkan merka lamban untuk mendapatkan fasilitas pendidikan dan terapi, terlebih tenaga terapi bagi anak berkebutuhan khusus pun saat ini sangat minim.
Oleh karenya bimbingan yang diadakan oleh Muslimah Ahmadiyah Kebayoran ini mendapat respon yang positif dari pihak sekolah dan para orang tua, serta berharap program ini dapat terus berlangsung secara berkesinambungan. (IAG)