Sore itu, sekumpulan orang dengan kaos berwarna biru, bertuliskan “Love for all, hatred for none” nampak berjalan beriringan dari Masjid Al-Muhajirin JAI Penyabangan menuju ke arah Pantai. Beberapa di antara mereka membawa karung berukuran besar.
Setelah kurang lebih 150 meter berjalan melewati bak-bak pembenihan ikan bandeng dan kerapu, sampailah mereka di bibir pantai. Sore itu pantai nampak sepi. Memang bukan pantai wisata.
Sebuah pemandangan kurang sedap menanti mereka. Botol plastik, gelas plastik, sedotan plastik, tas plastik, kaleng soft drink, dan sampah-sampah sisa rumah tangga lainnya nampak berserakan. Sebagian berasal dari tempat lain terbawa arus air ke bibir pantai, sebagian lagi dibawa tangan-tangan yang belum memahami pentingnya kebersihan lingkungan.
Berapa lama itu semua bisa terurai? Puluhan tahun, ratusan tahun bahkan ribuan tahun? Rasanya tidak tega melihat alam bekerja sendirian.
Sehari sebelumnya, Iwan Setiawan, Ketua Jema’at Ahmadiyah Penyabangan datang sowan ke Kepala Desa Penyabangan yang baru saja dilantik, Nyoman Sudiarta. Ia menyampaikan inisiatif komunitas Clean The City Penyabangan yang akan memulai aksi bersih-bersih pantai keesokan hari. Ia pun berkeliling ke kawan-kawannya sesama pebisnis, meyakinkan mereka untuk ikut serta dalam aksi nyata. Kata “OK” dari mereka terbukti keesokan harinya ketika mereka hadir dalam aksi bersih-bersih tersebut.
Sore itu, kurang lebih selama satu jam sebanyak 35 orang relawan berjibaku memunguti sampah. Sampah kemudian dipilah-pilah, yang plastik dipisahkan dalam karung. “Kumpulkan, nanti kita akan serahkan ke bank sampah di Kecamatan”, demikian perintah Perbekel, istilah lokal untuk jabatan kepala desa. Selebihnya sampah tersebut dibakar. Sampah yang tadinya berserakan, lalu menggunung setelah dikumpulkan, kini habis dilahap api.
Menjelang berakhirnya kegiatan, Perbekel mengatakan bahwa masalah sampah plastik ini sedang menjadi isu yang tengah hangat dibicarakan di Bali. Berbagai program dan kebijakan tengah dilakukan pemerintah untuk mengatasi masalah ini. Ia berharap aksi ini bisa menginspirasi yang lainnya untuk melakukan aksi yang serupa dan menyadarkan warga masyarakat untuk lebih peduli terhadap kebersihan lingkungan dimulai dari tahap rumah tangga.
Kontributor : Mln. Muhammad Hasyim