Komnas Perempuan menghadiri kegiatan tahunan Jemaat Ahmadiyah atau Jalsah Salanah se- Wilayah DKI Jakarta yang diadakan pada tanggal 19-21 Februari.
(21/01/2015). Undangan tersebut dihadiri oleh Imam Nakhe’i selaku komisioner Komisi Anti Kekerasan terhadap Perempuan (Komnas Perempuan). Pada serangkaian kegiatan tersebut, Komnas Perempuan diberi kesempatan untuk menyampaikan sambutannya dari pukul 09.20-19.30 WIB atau sekitar 10 menit.
Imam Nakhe’i sebagai komisioner Komnas Perempuan menyampaikan sambutannya di hadapan 1.284 peserta Jalsah Salanah Ahmadiyah. Selain beliau, ada beberapa wakil dari lembaga lainnya yang memberikan sambutannya seperti dari LSM, tokoh lintas agama maupun anggota dari Dewan Perwakilan Rakyat Indonesia. Dalam sambutannya, beliau menyampaikan berbagai upaya yang sudah dilakukan oleh Komnas Perempuan terkait dengan kelompok Ahmadiyah. Beliau menceritakan bahwa, “Komnas Perempuan telah melakukan pemantauan tentang kebebasan beragama dan berkeyakinan, yang dilakukan oleh Shinta Nuriyah Wahid, selaku Pelapor Khusus dari Komnas Perempuan. Ahmadiyah menjadi salah satu komunitas yang dipantau oleh Pelapor Khusus tersebut. Komnas Perempuan menemukan ada banyak kekerasan yang dialami oleh kelompok Ahmadiyah khususnya yang dialami oleh perempuan,” pungkas Imam Nakhe’i.
Pada penutupan pertemuan Jalsah Salanah ini, ada pidato yang disampaikan oleh mubalig muda dari Ahmadiyah, dengan tema “Teladan Hadrat Rasulullah S.A.W dalam Membina Keluarga”. Inti dari pidatonya bahwa, sebagai suami atau kepala keluarga harus mencontoh apa yang dilakukan Rasulullah S.A.W kepada istri dan anak-anaknya. Rasulullah S.A.W tidak pernah membebani istrinya dengan pekerjaan yang sekiranya bisa dilakukan sendiri oleh Rasulullah, semisal mencuci baju sendiri, menyiapkan makan sendiri dan sebagainya. Pernah Rasullah dalam suatu shalat berjamaah, memperlama sujudnya karena salah satu cucunya duduk di pundak Rasul. Ketika ditanya oleh para sahabat terkait peristiwa tersebut, Rasul menjawab “Saya tidak ingin mengecewakan cucu saya yang duduk di atas punggung, biarkan dia duduk sampai dia puas”
Selain ceramah yang memberikan semangat anti kekerasan, terlihat kedisiplinan dan solidaritas dari jamaah yang hadir. Mereka sangat disiplin terutama dalam pengaturan dan ketepatan waktu kegiatan yang telah dijadwalkan seperti; agenda kegiatan, makan, shalat yang selalu berjamaah dan sebagainya. Semuanya dilakukan dengan tepat waktu*)
sumber : http://www.komnasperempuan.or.id/2015/02/komnas-perempuan-menghadiri-jalsah-salanah/