“Toleransi bagi kami diartikan saling menghormati satu sama lain. Kami berkarnaval ria namun masyarakat tetap bisa menggunakan haknya sebagai pengguna jalan. Ada keindahan tersendiri di mana kami berbagi jalan dengan mereka. Itulah toleransi,”
PURWOKERTO – Karnaval Hari Toleransi International 2016 di Alun-Alun Purwokerto, Minggu (27/11) menyisakan banyak cerita berkaitan dengan toleransi. Gusdurian bersama sejumlah organisasi keagamaan dan warga Purwokerto serta Banyumas memperlihatkan indahnya hidup berdampingan dalam perbedaan.
baca juga: [feed url=”http://warta-ahmadiyah.org/tag/hari-toleransi-internasional/feed/” number=”3″]
Kepada Warta Ahmadiyah, Ketua Panitia Karnaval Hari Toleransi Internasional 2016, Arif Rachman menyebut kegiatan ini tidak hanya untuk menanamkan toleransi keagamaan namun juga dalam kehidupan sehari-hari sebagai bagian dari kehidupan bermasyarakat.
“Karnaval pasti akan melibatkan banyak komponen, peserta, masyarakat umum, penonton, aparat keamanan dan pemerintah daerah. Dalam kegiatan kemarin kita mencoba memberikan sebuah konsep Karnaval yang baru. Karnaval pada umumnya menimbulkan kemacetan yang panjang, penutupan jalan dan sampah yang berserakan di mana-mana. Tapi karnaval kali ini bertalian dengan toleransi, kita mencoba membangun suasana menghilangkan kesan yang selama ini ada di masyarakat,” tutur Arif.
Dirinya menambahkan karnaval ini mencoba untuk tidak mengganggu hak warga lainnya yang tidak yang menggunakan jalan yang menjadi rute karnaval sepanjang Jl. Jend. Soedirman hingga Alun-Alun Purwokerto. Menurut Arif, ia beserta panitia lainnya dapat saja mengajukan izin ke kepolisian untuk mensterilkan atau menutup akses jalan agar iring-iringan peserta karnaval tidak terganggu dengan kegiatan lainnya.
“Toleransi bagi kami diartikan saling menghormati satu sama lain. Kami berkarnaval ria namun masyarakat tetap bisa menggunakan haknya sebagai pengguna jalan. Ada keindahan tersendiri di mana kami berbagi jalan dengan mereka. Itulah toleransi,” sebut pria asli kelahiran Purwokerto tersebut.
Kebersihan juga menjadi perhatian khusus dari helatan ini. Ia menekankan pentingnya menjaga kebersihan sepanjang berjalannya karnaval dengan meminta para peserta untuk tidak membuang sampah sembarangan.
“Terima kasih kepada Bupati Banyumas, Forkompida Kabupaten Banyumas, Kapolres Banyumas, Para Kasepuhan di Gusdurian Banyumas, dan sedulur Gusdurian Banyumas yang sudah banyak membantu,” tutup Arif.
Kontributor : Nasir MA
Editor : Talhah Lukman Ahmad