Memang rasanya aneh mengatakan hal ini tapi saya hampir terkejut akan semua dukungan ini karena umat Islam sering dianggap buruk, tetapi kebaikan yang luar biasa tidak hanya diberikan untuk kesuksesan acara parade saja tetapi juga rasa saling memiliki di antara umat Islam.
AMERIKA SERIKAT – Pada 8 November 2016, Donald J Trump menjadi Presiden Amerika Serikat terpilih. Sebagai seorang pemuda Muslim di Amerika, saya sebenarnya sangat tidak percaya dengan hasil pemilihan tersebut karena implikasinya terhadap kelompok-kelompok minoritas yang tinggal di Amerika. Tetapi saya sangat terkejut setelah berbicara dengan orang tua saya yang terlihat tenang dan tidak kekhawatiran akan masa depan negeri kami. Mareka berkata kepada saya, bahwa inilah yang Amerika pilih secara demokratis dan merupakan tugas kita sebagai Muslim untuk menerima hasilnya. Hal ini kata mereka “Kondisi dimana keimanan kita menjadi sangat penting.”
baca juga: [feed url=”http://warta-ahmadiyah.org/tag/amerika-serikat/feed/” number=”3″]
Jadi saya memilih untuk menanggapinya dengan damai dan sabar sementara kita menunggu kepresidenan Trump dan kebijakan-kebijakannya nanti. Pada peringatan Veterans Day, beberapa hari setelah terpilihnya Trump sebagai Presiden, saya mengorganisir sekelompok Muslim Amerika dari Komunitas Muslim Ahmadiyah Amerika ikut dalam parade Veteran Day San Jose dengan menggunakan spanduk. Kami melakukan ini untuk menunjukan kepada masyarakat atas kesetiaan kami kepada negara dan mengapresiasi mereka yang telah berjuang untuk mempertahankannya.
Saat ini, terdapat banyak ketegangan dan kegelisahan di Amerika. Salah satu alasannya adalah karena kelompok minoritas menghadapi diskriminasi dan kejahatan yang meningkat disebabkan pidato Trump yang kasar dan menyakitkan. Alasan lainnya adalah karena adanya perbedaan yang terjadi antara pendukung Trump dan penentang Trump. Satu kelompok merasa tersakiti karena merasa diasingkan dan didiskriminasi di negaranya sendiri, sedangkan yang lainnya sudah merasa tersakiti selama 8 tahun lamanya karena mereka telah menyaksikan menyusutnya jumlah warga kelas menengah dan meningkatnya isu-isu ekonomi.
Tetapi daripada melakukan aksi protes, yang tampaknya merupakan pilihan yang menarik bagi mereka yang menginginkan adanya perselisihan, saya memilih aksi damai dan rukun dengan menunjukan kepada masyarakat bahwa sebagai Muslim di Amerika, kami akan tetap setia dan cinta pada tanah air.
Kami selalu bangga akan keyakinan kami dan tidak akan pernah takut pada Islamophobia.
Bergabung dalam barisan di jalan San Jose, dalam sebuah perayaan yang dilakukan semua veteran yang telah berjasa disertai perasaan inklusivitas dan dukungan yang menyenangkan. Sejumlah orang mendatangi kami, berterimakasih atas kedatangan kami dan bahkan meminta maaf untuk perlakuan kepada Muslim baru-baru ini dan sikap-sikap pikiran sempit. Orang-orang dalam kerumunan tersebut meneriakkan kata-kata yang membesarkan hati sehingga manambah semangat banyak orang. Memang rasanya aneh mengatakan hal ini tapi saya hampir terkejut akan semua dukungan ini karena umat Islam sering dianggap buruk, tetapi kebaikan yang luar biasa tidak hanya diberikan untuk kesuksesan acara parade saja tetapi juga rasa saling memiliki di antara umat Islam. Setelah seminggu ini terasa terkotak-kotak dalam perbedaan, acara parade ini membantu menciptakan persatuan bagi sesama warga negara Amerika.
Mematuhi hukum negara adalah bagian dari keimanan kami. Kami sepenuhnya mendukung konstitusi dan mematuhi hasil dari pemilu yang demokratis. Sebagai anggota dari Jamaah Muslim Ahmadiyah, Komunitas Muslim tertua di Amerika, saya hidup dengan motto damai kami: Love for All, Hatred for None. Untuk saat ini, kami benar-benar menunggu hasil dari kebijakan yang disampaikan oleh Donald Trump, dan bila kebijakan tersebut mendiskriminasi kaum minoritas, kami akan berbicara dengan damai untuk mengingatkannya. Kami semua harus bersatu dan berempati kepada mereka yang tersakiti di kedua belah pihak dalam spektrum politik ini. Kita harus membangun kerjasama, bukan merusaknya. Jadi saya mengajak sesama warga Amerika untuk tetap damai dan terus berharap sebagaimana kita dengan sabar menanti masa depan yang lebih baik.
Sumber : Times of Ahmad
Alih Bahasa : Mary Eunice
Editor: Lisa Aviatun Nahar