Mereka antusias dan semangat berjalan kaki melewati rute yang cukup berbahaya dan penuh rintangan bersama peserta lainnya. Hal ini dilakukan untuk mengenal dan menghargai perjuangan tanpa kenal lelah Sang Panglima kelahiran Purbalingga Jawa Tengah itu.
KEDIRI – Sebanyak 1700 peserta mengikuti jalan napak tilas jejak gerilya Panglima Besar Jendral Soedirman dengan menyusuri lereng Gunung Kolotok dan Wilis, dari Kediri sampai Bajulan Nganjuk, sepanjang 49 kilometer, Sabtu (26/11) pagi. Gerak jalan ini bertajuk Soedirman Trail Run.
baca juga: [feed url=”http://warta-ahmadiyah.org/tag/kediri/feed/” number=”3″]
Acara yang dihadiri cucu Jendral Soedirman tersebut diberangkatkan Wali Kota Kediri, Abdullah Abu Bakar dari Taman Makam Pahlawan. Hampir tiap tahunnya, ribuan orang mengikuti kegiatan yang diprogramkan oleh Dinas Pariwisata kota, dan kali ini bersama Komiten Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kota Kediri kembali menyelenggarakan napak tilas yang ke-30 kalinya.
Peserta terus berjalan dengan membawa tandu yang mirip dengan yang digunakan jendral Soedirman. Tidak hanya diikuti warga Kediri, Soedirman Trail Run ini juga diikuti peserta dari luar Kediri, seperti Tulungagung, Blitar, Trenggalek, Jombang, Mojokerto, Nganjuk, bahkan hingga beberapa kota di Jawa Tengah. Secara perorangan maupun beregu, untuk mencoba kemampuan fisik mereka. Peserta sebagian besar berasal dari komunitas pecinta alam, organisasi pemuda, mahasiswa, Polri, dan TNI, pelajar, hingga ormas keagamaan diantaranya Jamaah Ahmadiyah Jawa Timur.
Perwakilan Jamaah Ahmadiyah berasal dari beberapa kota, seperti Jombang, Nganjuk, Kediri, Madiun, Sidoarjo, Surabaya dan Malang. Pada kesempatan itu dihadiri Amir Daerah Wilayah Jawa Timur 2, M. Hakim Nuruddin Rubiyanto, Mubaligh Daerah Jatim 2, Mln. Sajid Ahmad Sutikno, Mubaligh Jamaah Ahmadiyah Kediri, Mln. Aminullah Yusuf, Mubaligh Jamaah Ahmadiyah Malang Mln. Sufni Ahmad, Mubaligh Jamaah Ahmadiyah Gedangan-Sidoarjo, Mln. Ahmad Najamudin, Qaid MKAI Jatim Muhammad Nyaman, dan beberapa anggota Jemaat Ahmadiyah lainnya. Mereka antusias dan semangat berjalan kaki melewati rute yang cukup berbahaya dan penuh rintangan bersama peserta lainnya. Hal ini dilakukan untuk mengenal dan menghargai perjuangan tanpa kenal lelah Sang Panglima kelahiran Purbalingga Jawa Tengah itu.
Terpisah, berbeda jalur, pada hari yang sama seorang MKAI Nganjuk, Muhammad Ridho mengikuti kegiatan yang sama berjalan kaki menelusuri jejak gerilya Jendral Soedirman dari Ngetos hingga Bajulan sepanjang 29 kilometer. Panitia acara berencana mengadakan kegiatan serupa di kota-kota lain yang merupakan napak tilas Jendral Soedirman.
Kontributor : Mln. Sajid Ahmad Sutikno
Editor : Talhah Lukman Ahmad