Sintang – Jelang tasyakur 100 tahunnya pada 2025, Jemaat Ahmadiyah menyelenggarakan sejumlah kegiatan.
Di antaranya turnamen bulutangkis yang diikuti para pemuda lintas agama dan etnis di desa Balaiharapan, kecamatan Tempunak. Kegiatan itu diadakan selama satu minggu setelah Isya’, dimulai dari tanggal 1 hingga 6 September 2024.
Turnamen dilaksanakan di lapangan bulutangkis halaman depan masjid Miftahul Huda. Gelaran acara ini juga dalam rangka memperingati Hari Olahraga Nasional.
Pada acara pembukaan turnamen, Mln. Nur Khoer sebagai panitia penyelenggara memberikan kata sambutan.
“Alhamdulillah tahun ini kita bisa menyelenggarakan kembali kegiatan olahraga cabang badminton dalam bentuk turnamen. Kami ucapkan terimakasih atas kesediaan semua untuk ikuti ajang turnamen ini. Kegiatan kita ini semata-mata bukan hanya demi meraih kemenangan, namun yang terpenting adalah kita bisa bertemu saling bersilaturahmi,” terang Mln. Nur Khoer.
“Kami terbuka, mempersilahkan kepada siapapun untuk menggunakan sarana lapangan bulutangkis ini. Yang terpenting kita sama-sama bisa merawat dengan baik, jaga kebersihannya, kesopan- santunan. Lalu, perlu juga ada sedikit pengorbanan dari kita seperti memperhatikan biaya perawatan raket dan pembelian shuttle cock”, pungkasnya.
Sambutan kedua disampaikan Kades Balaiharapan yang diwakili oleh Kadus jalur 9, Lukman Pamuji.
“Kita harus bisa memanfaatkan sarana yang free ini, untuk itu perlu kita perhatikan pesan dari tuan rumah. Terimakasih kepada pak mubaligh yang sudah bisa merangkul anak-anak muda dalam bentuk olahraga”, terang Lukman.
“Mari terus berlatih dengan semangat, gigih, serta boleh berambisi, tapi jangan emosi,”imbuhnya.
Saat diwawancarai, Mln. Nur Khoer menyampaikan turnamen digelar hanya satu kategori.
“Ya, turnamen pada tahun ini diselenggarakan hanya satu kategori ganda putra saja, yang terdiri 13 pasang dari semua umur”, terangnya.
Diantara kesan peserta turnamen, Nuriah dan Arif terkesan dengan kegiatan olahraga yang diselenggarakan Jemaat Ahmadiyah.
“Kami berharap turnamen seperti ini akan selalu diadakan Jemaat Ahmadiyah, meskipun hadiahnya sederhana, karena cukup memberikan hiburan,”, ungkap Nuriah.
Lebih lanjut ia mengatakan bahwa turnamen sangat bermanfaat bagi para pemuda, diantaranya dapat mengurangi bermain gadget dan sebagai ajang silaturahmi di desanya.
“Lapangan badminton milik Jemaat Ahmadiyah hanya satu-satunya yang ada di desa Balaiharapan. Kegiatan seperti ini tentu banyak manfaatnya. Daripada hanya bermain handphone, mending olahraga. Kami jadi sehat, silaturahmi terjalin baik, serta bisa sebagai obat suntuk atau penat,” jelas Nuriah.
Arif juga mengungkapkan kesannya tersendiri kepada panitia penyelenggara.
“Kami senang ada lapangan yang bisa dimanfaatkan oleh warga disini, tanpa memandang perbedaan agama atau golongan. Fasilitas lapangan ini menurut kami sudah cukup buat kegiatan kami di Balaiharapan ini”, ucapnya .
“Kami ucapkan terimakasih kepada pak mubaligh, sudah bisa menyatukan kami dengan olahraga badminton ini”, terangnya.
“Tapi jangan lupa sediakan joknya (hadiah) terus pak,” imbuh Nuriah.
Pada puncak turnamen (babak final) dihadiri kepala desa Balaiharapan yang diwakili Lukman Pamuji sebagai Kadus jalur 9, yang sekaligus menyerahkan hadiah kepada para pemenang. *
Kontributor: Sajid Ahmad Sutikno
Editor: Talhah