Jamaah Ahmadiyah Bandung buka puasa bersama Ibu Sinta Nuriyah Wahid. Acara bertempat di Gereja Paroki Jl. Suryalaya no 3 Buah Batu.
Berawal dari sms undangan H. Mansur (Ketua Jamaah Ahmadiyah Bandung Tengah), bahwa akan ada acara dialog kemanusiaan dan buka puasa bersama, bersama Ibu Sinta Nuriyah Wahid. Hari senin 30 juni 2014 kami dari pengurus Jamaah Ahmadiyah Bandung hadir 17 . Acara tersebut bertempat di Gereja Paroki Jl. Suryalaya no 3 Buah Batu. Dihadiri kurang lebih 300 orang dari berbagai elemen masyarakat dan organisasi keagamaan diantaranya dari Jamaah Ahmadiyah, Lentera Nusantara, Paroki Hati Tak Bernoda Santa Perawan Maria Bandung, Puan Amal Hayati, Percik Insani, HIPMMU Bandung, Jakatarub, kaum buruh, karyawan pabrik, pembantu rumah tangga, abang becak, kaum disable, dan perkumpulan anak-anak autis Bandung, dll.
Acara di mulai pukul 16.30 di awali sambutan oleh panitia penyelenggara di lanjutkan sambutan dari Lurah Cijagra Ibu Nurma menyampaikan tentang program pemerintah kota Bandung yaitu gerakan pungut sampah agar dibudayakan, dan agar memilih di pilpres tgl 9 juli jangan jadi golput. Acara dilanjutkan dengan menampilkan jaipong oleh anak autis, kemudian penampilan Lentera Nusantara membawakan musik tradisional.
Dilanjutkan acara pokok dialog yang di pimpin Ibu Sinta Nuriyah Wahid, dalam pemaparannya bahwa kegiatan buka puasa dan sahur bersama pada bulan ramadhan ini sudah beliau lakukan kurang lebih 14 tahun dan dalam pelaksanaannya sering bekerjasama dengan pihak gereja bertujuan untuk membantu umat muslim yg melaksanakan ibadah puasa dalam melaksanakan kewajibannya dan yang terutama membangun tali persaudaraan diantara umat beragama.
Dalam sesi tanya jawab diantara penanya dari pihak Jamaah Ahmadiyah Bandung yaitu H. Mansur menanyakan bahwa akhir-akhir ini terjadi diskriminasi pada Ahmadiyah diantaranya di Bekasi dan Ciamis, dulu waktu presidennya Gusdur kami mengadu ke beliau namun sekarang kepada siapa?? Ibu Shinta menjawab bahwa pengamatan beliau terhadap calon presiden sekarang belum terlihat kecendrungan membela kaum minoritas dan saat ini perjuangan Gusdur tengah dilanjutkan oleh putri-putri beliau walaupun anak-anak Gusdur perempuan semua namun semangatnya tidak kalah dengan kaum pria untuk itu mengharapkan dukungannya terhadap perjuangan putri-putri beliau. Akhirnya karena sudah memasuki waktu buka puasa yang ditandai oleh adzan maghrib acara diakhiri dengan berbuka puasa bersama dengan mencicipi kolak, waktu tersebut dimanfaatkan untuk poto bersama dengan Ibu Sinta; pengurus daerah Lajnah Imaillah, pengurus AMSA Priangan Barat dan Ketua Jemaat Bandung tengah sambil memberikan bingkisan paket buku-buku. (Didim)