10 Desember 1937, Sayyidina Hazrat Muslih Mauud (ra) menyampaikan khutbah berkenaan dengan keutamaan dan keberkatan Jalsah Salanah. Dalam khutbah tersebut, selain menjelaskan berkenaan dengan keutamaan dan keberkatan mengikuti jalsah
INDIA – Alhamdulillah, Jalsah Salanah Qadian telah terselenggara dengan sukses, 26 sampai dengan 28 Desember 2016. Sebagaimana yang anda ketahui bahwa Hazrat Masih Mau’ud (as) telah meletakkan pondasi jalsah berdasarkan wahyu dan Ilham dari Allah Ta’ala. Beliau juga telah memberi kabar ghaib bahwa suatu saat nanti Jalsah akan mengalami puncak kesuksesan dan kemajuan yang luar biasa. Beliau (as) bersabda,
“Janganlah menganggap Jalsah ini sebagai perkumpulan biasa saja. Perkara ini adalah murni mendapatkan dukungan kebenaran dan merupakan pondasi untuk meninggikan kalimah Islam. Batu pondasi Jemaat ini telah diletakkan oleh tangan Allah Ta’ala sendiri dan untuk meraih tujuan tersebut, telah dipersiapkan bangsa-bangsa yang tidak lama lagi akan saling bertemu, karena ini adalah pekerjaan Sang Maha Kuasa yang dihadapan-Nya tidak ada perkara yang mustahil. Nubuatan-nubuatan yang berkaitan dengan jalsah Hazrat Masih Mauud (as) ini tengah tergenapi dengan luar biasa dan pada masa yang akan datang pun akan terus tergenapi lebih dahsyat dari sebelumnya. Nubuatan-nubuatan ini bersifat kontinuitas yang akan terus tergenapi di masa yang akan datang dengan keagungan dan manifestasi yang baru. Insya Allah,”
baca juga: [feed url=”http://warta-ahmadiyah.org/tag/jalsah-salanah-qadian” number=”3″]
Satu keistimewaan pada Jalsah Salanah Qadian 2016 adalah keikutsertaan 183 orang ahmadi Indonesia yang datang dengan menumpangi satu pesawat khusus carteran. Pada tanggal 23 desember, sebuah pesawat khusus Malaysia Indonesia Airline (Malindo Airline) yang mengangkut ke 183 Ahmadi yang beruntung tersebut, mengudara dari Bandara Jakarta (Soekarno-Hatta-red) dan tiba pada hari itu juga pukul 16.00 sore waktu setempat di bandara Amritsar setelah terlebih dahulu transit di bandara Kuala Lumpur, Malaysia. Penerbangan berlangsung selama 8 jam. Sesuai peraturan bandara, tidak diizinkan untuk merekam video di area bandara, namun untuk mengabadikan momen-momen bersejarah ini telah dimintakan izin khusus kepada pejabat tinggi bandara. Dengan karunia Allah Ta’ala semata, disebabkan oleh statusnya yang cinta damai, sehingga pihak jemaat mendapatkan izin untuk mengabadikan video di area bandara.
Pada hari terakhir Jalsah Salanah (28/12), sebelum penayangan pidato Huzur secara live di jalsah gah, terlebih dahulu ditayangkan video dokumentasi Jalsah Salanah Qadian 2016. Pada tayangan tersebut diperlihatkan juga video singkat momen tibanya pesawat carter khusus di Amritsar yang membawa penumpang Ahmadi asal Indonesia. Pemandangan tersebut betul-betul menggugah keimanan dan sangat mengharukan. Setelah menyaksikan kemajuan Jalsah yang luar biasa tersebut dan tergenapinya nubuatan-nubuatan agung Hazrat Masih Mauud As, hati diliputi rasa takjub dan bahagia yang tak terhingga, kebahagiaan yang meluluhkan hati dan meneteskan air mata keharuan.
10 Desember 1937, Sayyidina Hazrat Muslih Mauud (ra) menyampaikan khutbah berkenaan dengan keutamaan dan keberkatan Jalsah Salanah. Dalam khutbah tersebut, selain menjelaskan berkenaan dengan keutamaan dan keberkatan mengikuti jalsah, beliua juga bersabda,
“Para hartawan masih belum masuk ke dalam jemaat kita, sedangkan sarana transportasi yang digunakan untuk bepergian dari satu tempat ke tempat lainnya, menuntut biaya yang tidak sedikit sehingga pada saat ini para ahmadi masih kesulitan untuk datang ke Qadian dari negerinya. Namun jika pada suatu masa nanti para hartawan masuk kedalam Jemaat ini dengan karunia Allah Ta’ala atau jika biaya perjalanan menjadi sangat terjangkau dan orang-orang mendapatkan berbagai macam kemudahan, maka pada saat itu orang-orang akan berdatangan (ke Qadian) dari berbagai penjuru dunia. Jika pada saatnya nanti terlahir para hartawan ahmadi di Amerika yang memiliki kemampuan untuk membiayai perjalanan (ke Qadian), maka selain ibadah haji adalah penting baginya untuk datang ke Qadian sekurang-kurangnya satu atau dua kali untuk mengikuti jalsah salanah, sebab Qadian merupakan khazanah keberkatan ilmu dan limpahan keberkatan markaz akan tercurah kepada mereka. Saya yakin, akan tiba masanya nanti orang-orang akan berdatangan kemari dari negeri-negeri yang jauh, sebagaimana terdapat satu ru’ya Hazrat Masih Mau’ud (as), di dalam ru’ya tersebut beliau melihat bahwa beliau (as) sedang berenang di udara lalu bersabda. “Dahulu Hazrat Isa (as) berjalan di air sedangkan aku tengah berenang di udara dan karunia Tuhan yang turun kepadaku lebih besar dari pada karunia yang turun kepada beliau (as),”
Diterjemahkan dari Surat Kabar Mingguan Badr, Qadian 5-12 Januari 2017