Selasa, 8 Desember 2015
KHALIFAH Jamaah Islam Ahmadiyah Khalifah kelima Hadhrat Mirza Masroor Ahmad menyampaikan peringatan tegas kepada para pemimpin dan pemerintahan di dunia tentang potensi eskalasi konflik saat ini, menjadi Perang Dunia Ketiga dalam skala penuh. Khalifah membuat komentar dalam khotbah jumat yang berlangsung pada 4 Desember 2015 di Masjid Baitul Futuh di bagian barat daya London.
Khalifah menyoroti bagaimana permasalahan dunia muncul dari ketidakadilan parah yang dilakukan oleh kedua negara muslim dan kekuasaan dunia lainnya. Khalifah menyerukan kepada seluruh Muslim Ahmadi di dunia untuk berdoa demi kedamaian sepanjang masa di dunia.
Khalifah Hadhrat Mirza Masroor Ahmad berkata:
“Hari ini dunia dalam bahaya besar dan bergerak dengan cepat menuju malapetaka dan dengan demikian, doa khusus dan tuluslah yang dibutuhkan dari anggota Jemaat kita.”
Peringatan atas potensi konsekuensi perang dunia ketiga terpampang di masa depan, Hadhrat Mirza Masroor Ahmad berkata:
“Keparahan situasi saat ini bahkan dapat memulai Perang Dunia Ketiga kapan saja- faktanya, pada kenyataannya, Perang Dunia Ketiga sudah mulai dalam skala kecil. Saya sudah memperingatkan hal ini selama beberapa tahun tetapi hanya para analis dan tokoh dunia saat ini yang mulai setuju.”
Berbicara tentang serangan udara terhadap kelompok teroris Daesh di Iraq dan Syria, Hadhrat Mirza Masroor Ahmad berkata:
“Jika pemerintah ingin melakukan serangan udara, mereka harus mengarahkannya secara langsung kepada para pelaku kekejaman, bukan pada masyarakat yang tidak bersalah. Semoga Allah Maha Besar melindungi yang tidak besalah dan masyarakat umum.”
Hadhrat Mirza Masroor Ahmad melanjutkan:
“Orang-orang Syria terperangkap tanpa sarana untuk melarikan diri. Negara-negara terdekat seharusnya bersatu dengan pemerintah lokal untuk mengakhiri konflik yang sudah lama itu. Tetapi, kekacauan malah dibiarkan bergejolak dan disebarkan lebih luas, dan sekarang berakibat besar bagi dunia. Tentunya, negara-negara Muslim tetangga telah gagal dalam kewajiban mereka untuk mengakhiri konflik dan kekacauan.”
Berbicara tentang meningkatnya penghinaan dan konflik, Hadhrat Mirza Masroor Ahmad berkata:
“Telah dikabarkan bahwa beberapa pemerintah bertransaksi dengan Daesh dan sedang memperjual-belikan minyak mereka. Russia telah membuat tuduhan ini terhadap Turki. Turki menyangkalkan hal itu dan melakukan tuduhan yang sama terhadap Rusia. Apapun kebenarannya, sangat jelas terlihat bahwa beberapa bentuk transaksi sedang terjadi. Lebih jauh, semenjak Turki menembak jatuh sebuah pesawat milik Rusia, ekspresi permusuhan meningkat.”
Hadhrat Mirza Masroor Ahmad berkata:
“Hal ini juga dikatakan bahwa Daesh telah membuat sebuah rencana bahwa jika mereka dipaksa untuk meningalkan Iraq atau Syria, mereka akan membentuk basis di Libya. Hal tersebut telah jelas bahwa serangan udara juga akan dimulai di Libya dan sekali lagi penduduk umum akan terbunuh. Bangsa-bangsa Barat telah berulang kali menolong negara ini sebelum berbalik melawan mereka. Di Libya, Syria, atau Iraq, mereka telah melakukan, antara menghapuskan pemerintahannya atau sedang berupaya melakukannya. Sayangnya, pemerintahan-pemerintahan muslim di negara mereka juga kejam dan tak adil. Kekacauan yang lazim di dunia ini adalah hasil dari putaran ketidakadilan yang terus-menerus.”
Hadhrat Mirza Masroor Ahmad melanjutkan:
“Meskipun kondisi genting tengah dihadapi oleh dunia, masih tidak terlihat upaya-upaya kekuatan besar atau pemerintah-pemerintah Muslim yang menaruh perhatian pada kebutuhan yang teramat penting; keadilan. Bahkan ketika teroris barbar dari Daesh terkalahkan, tidak berarti kedamaian tercapai secara instan. Nyatanya, faktor-faktor tertentu mengindikasikan bahwa perpecahan dan peperangan dapat terus berlangsung melebihi ketegangan antara Rusia dan Barat yang saat ini sedang meningkat. Sekali lagi, masyarakat umum yang tak bersalah yang akan paling menderita dan kehilangan kehidupan mereka.”
Kesimpulannya, Hadhrat Masroor Ahmad berkata:
“Jadi, dunia ini berada dalam bahaya yang sangat gelap, dengan demikian kita harus merundukkan diri dalam doa. Semoga Allah Maha Besar menyelamatkan dunia dari segala bentuk pengrusakan dan semoga para pemimpin dan pemerintah dunia bertindak dengan akal sehat serta adil.”
Sumber: Press Ahmadiyya
Penerjemah: Lisnawati & Rizka Argadiantirachmah; editor: Rahmat Ali Daeng Mattiro