Bandung– Humanity First Indonesia mengajak para khudam menjadi pejuang kemanusiaan, hal ini disampaikan oleh Vice Chairman HF Ahmad Masihudin dalam kegiatan pertemuan tahunan pemuda Ahmadiyah (Ijtima Nasional) yang berlokasi di Punceling Camp Kec. Ciwidey, Kab. Bandung, pada Sabtu (24/9/2022).
Ahmad menuturkan, Humanity First sebenarnya selalu hadir untuk kawan-kawan dalam acara apa pun termasuk ijtima khudam kali ini.
“Kami pun selaku bagian dari Humanity First membawa tema khusus dalam ijtima sekarang yakni, “Pejuang Kemanusiaan.” Filosofis dari tema ini sebenarnya kami berharap bahwa para khudam (Pemuda Ahmadiyah) bisa menjadi pejuang untuk kemanusiaan,” katanya.
Ahmad berharap, agar para khudam dapat berpartisipasi dalam program-program yang diadakan oleh HF saat ini.
“Kami berharap para khudam dapat berpartisipasi dalam program kami (HF) yang paling urgen itu yakni dalam konservasi pasca bencana. Saat bencana alam tengah menimpa, kami butuh relawan di lapangan, itu sangat-sangat penting kami butuhkan saat terjadi bencana,” tuturnya.
Oleh karena itu agar program-program kemanusiaan yang tengah digarap HF bisa terwujud. HF berinisiasi supaya terjadi kolaborasi antara Khuddam dan HF dalam hal sumber daya manusia di lapangan.
“Kami pun sudah koordinasi dengan Ketua PINUS (Pendaki Nusantara) agar menjadi partner kita. Sebagaimana BNPB memikili Wanadri. Dan HF pun punya Pinus sebagai penggodogan SDM yang mumpuni dalam hal rescue di lapangan. Dan jika hal ini sudah berjalan dengan baik, maka masyarakat bisa merasakan manfaat dari organisasi Jemaat ini,” jelasnya.
Pinus sendiri merupakan komunitas pecinta alam untuk mewadahi para Pemuda Ahmadiyah yang menyukai naik gunung (hiking).
Selain itu, Ahmad menyampaikan program-program HF yang tengah berjalan maupun program jangka panjang.
“Dalam hal pendidikan dan yang sudah resmi kami bina itu di Medan, memang kita lagi support itu sambil melihat celahnya ada di mana. Dalam artian bisa di Terima masyarakat sekitar,” ucapnya.
Ada pun untuk program jangka panjang yang membutuhkan banyak SDM serta partisipasi dari para khudam seindonesia untuk terlibat dalam program ini yakni; pembangunan rumah sakit, water for life, dan rumah yatim piatu.
“Tahun depan kita akan ada project di NTT, project besar ada 10 titik di NTT, project water for life sampai selesai. Sedangkan untuk Global healthy pembangunan rumah sakit kita sudah beli tanah. Dan yang terakhir kita akan buat rumah yatim piatu di Tasikmalaya, atas perintah Amir,” pungkasnya