“Kita bisa membaur tanpa harus melebur, kita boleh kritis tapi jangan fanatis, “ demikianlah kata-kata penutup dari Mln. Wahibur Rahman, Mubaligh Ahmadiyah Cilegon saat mengisi acara dalam kegiatan Lebar Toba (Lesehan Bareng Toleransi Beragama) bertempat di Aula Pusat Kegiatan Mahasiswa (PKM) UNTIRTA Serang. Acara diskusi santai sarat makna ini adalah hasil kerjasama antara Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (FISIP) Universitas Sultan Agung Tirtayasa (UNTIRTA) Serang dengan NGO Search For Commond Ground (SFCG) dengan misi membumikan toleransi beragama di kalangan kampus. Diskusi mahasiswa yang dilaksanan pada hari Senin, 22 Juni 2015 ini sengaja diadakan untuk menjadi momen komunikasi yang cair antar mahasiswa muslim dengan non-muslim yang selama ini belum mengalir dengan lancar. Tidak kurang dari 40 peserta yang hadir dari 3 perkumpulan mahasiswa Islam, Kristen dan Katolik.
Diundangnya Mln. Wahibur Rahman sebagai pemberi materi dan moderator diskusi civitas academy tidak lepas dari hubungan akrab antara beliau dengan Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) FISIP yaitu Fahmi Abduh yang berawal dari satu pertemuan di acara diskusi di kampus ini yang diadakan oleh KONTRAS. Dimana dalam acara tersebut Mln. Wahibur Rahman diminta menjadi pemateri tambahan. Nampaknya uraian tentang toleransi yang Mln. Wahibur Rahman sampaikan cukup menarik perhatian Fahmi Abduh yang kebetulan sedang menggalakkan gerakan toleransi bernama Peace in Campus. Mulai saat itulah komunikasi erat pun terjalin diantara keduanya, hingga akhirnya setelah Fahmi Abduh diamanatkan menjadi Ketua BEM FISIP, dia meminta beliau untuk isi acara Lebar Toba ini. Komunikasi baik ini pun tidak lepas juga dari kontribusi gerakan solidaritas SOBATKBB yang mana di gerakan ini Mln. Wahibur Rahman diamanatkan menjadi Dinamisator wilayah Banten.
Acara diskusi hangat ini diawali dengan pemutaran film pendek karya salah satu anggota SFCG dari Kampus Untirta yaitu Nyoman yang berjudul Mencari Eliana-Eliana Lain. Film pendek berdurasi sekitar 11 menit ini mencaritakan sosok Eliana, mahasiswa muslim di kampus ini yang punya semangat toleransi terhadap rekan-rekan non-muslimnya yang merupakan minoritas di UNTIRTA Serang . Film ini memberi pesan akan pentingnya membangkitkan sosok-sosok lain yang punya semangat toleransi layaknya Eliana.
Selanjutnya acara dilanjutkan dengan presentasi singkat dari Mln. Wahibur Rahman yang berjudul “Spirit Perdamian di Bumi Indonesia”. Dalam uraiannya beliau sampaikan spirit-spirit toleransi dan perdamaian yang terdapat dalam agama Islam dan Nasrani serta yang terabadikan dalam petuah-petuah bijak di suku Jawa, Sunda dan Bugis. Uraian pendek sekitar 15 menit itu disampaikan untuk menyadarkan para audien bahwa baik agama ataupun suku kita masing-masing sebenarnya telah menuntun kita untuk melestarikan spirit perdamaian dan toleransi dalam kehidupan ini. Sungguh satu kerugian kalau kita mengabaikan mutiara-mutiara kebijaksanaan ini.
Sesuai rencana, acara pun dilanjutkan dengan diskusi antar peserta tentang toleransi beragama yang dimoderatori juga oleh Mln. Wahibur Rahman. Dalam diskusi ini banyak keluar uneg-uneg peserta khususnya dari kalangn non-muslim. Mereka merasa bahwa teman-teman muslim yang mayoritas ini belum bisa mengayomi mereka yang minoritas. Namun alhamdulilah rekan-rekan mereka dari muslim bisa menyadari kelemahan ini dan mereka mengatakan bahwa fenomena seperti itu adalah hal yang tidak baik, yang harus dirubah. Akhirnya lantuanan Adzan Maghrib menutup acara diskusi hangat ini yang diakhiri buka puasa bersama. Memang acara ini diadakan untuk memanfaatkan momen ramadhan, untuk menunjukkan bahwa rekan-rekan muslim ingin mengisi bulan suci mereka dengamemiliki spirit untuk mengayomi rekan-rekan mereka yang non-muslim.
Alhamdulilah dari Jemaat Ahmadiyah selain Mln. Wahibur Rahman juga hadir Mubaligh Wilayah Banten 01 yang baru yaitu Mln. Buldan Burhanudidin, yang mana beliau juga memiliki pengalaman segudang tentang pergerakan mahasiswa dan organisasi. Materi yang Mln. Wahibur Rahman juga bersumber salah satunya dari nasehat Mln. Buldan Burhanuddin. Selain itu ikut juga 3 khadim Majlis Serang yaitu Sayyid R. Hakim (Qaid Majlis), Alfi Syahri dan Suyono (Pengurus Majlis Khudam Serang). Semoga acara ini menjadi awal baik bagi usaha membumikan spirit perdamaian di bumi nusantara, khususnya provinsi Banten. (MR)