JAKARTA – Ekstrimisme atas nama Islam yang terus meningkat mengundang keprihatian sejumlah umat Muslim dari berbagai negara. Sejumlah warga Muslim Inggris dan Indonesia menggelar dialog yang diselenggarakan Centre for Dialog and Cooperation among Civilisations (CDCC) di Menteng, Jakarta Pusat, Senin (29/2).
Cendikiawan dan warga Muslim dari Indonesia antara lain Indonesia hadir Alwi Shihab (tokoh Nadhlatul Ulama yang juga mantan Menlu RI), Chusnul Mar’iyah, Dahnil Anzar Simanjuntak , dan Imam Addaruqutni selaku Sekjen Dewan Masjid Indonesia. Sementara dari Inggris hadir Mohammed Abbasi (Co-Director of Association of British Muslims), Imam Qari Asim (imam senior dari Masjid Leeds Makkah), Imam Asim Hafiz (penasehat bidang agama pada Departemen Pertahanan Inggris), Shaista Gohir dan Akeela Ahmed.
Alwi Shihab mengatakan akar dari ekstrimisme adalah teologi terhadap suatu ajaran. Sementara itu, pada kesempatan sama Akeela Ahmad dari Christian-Muslim Forum mengajak setiap pihak untuk mengedepankan persamaan.
baca juga: [feed url=”http://warta-ahmadiyah.org/tag/kampanye-perdamaian/feed/” number=”3″]
Pada kegiatan yang dihadiri tiga anggota Jamaah Ahmadiyah Indonesia cabang Kebayoran ini Co-director of Association of British Muslims, Mohammed Abbasai menekankan bahwa kerjasama antar umat beragama tidak selalu harus bicara soal agama.
“Salah satu metode yang kami lakukan untuk mendekatkan kelompok Muslim di Inggris dengan kelompok lain adalah melalui olahraga, dalam hal ini sepakbola. Kita sangat menentang ekstremisme dan mendorong pluralitas agama, karena itu kami perlu banyak belajar dari Indonesia yang begitu kaya dengan keberagamaan,” tandasnya.
Kontributor : Darisman Broto / Talhah Lukman Ahmad
Editor : Talhah Lukman Ahmad