Bekasi, (25/1/2020). Jemaat Ahmadiyah wilayah Jabar 01 melaksanakan acara seminar kebangsaan yang bertemakan “Pesan Perdamaian di Bumi Bekasi” yang dikemas dalam acara Haul Gus Dur yang ke-10 bertempat di Pesantren Motivasi Indonesia, Burangkeng Setu – Bekasi, berkerjasama dengan jaringan Gusdurian Bekasi Raya.
Penampilan aksi silat oleh Jawara-jawara masyarakat Bekasi asli, menandakan acara ini siap dilangsungkan. Dilanjut dengan pembukaan MC oleh panitia.
Acara ini dihadiri oleh Ibu Dr. (H.C)Dra. Hj. Sinta Nuriyah Wahid, M.hum., Gus Ulil Abshar Abdala, KH. Nurul Huda, Romo Antonius Suhardi Antara Pr., Para Mubalighin Jabar 01 dan para tokoh Lintas Agama lainnya.
Diawali dengan penampilan perkusi oleh para santri pesantren motivasi. Lalu dilanjutkan oleh sambutan oleh Ibu. Hj. Sinta Nuriyah. Beliau mengatakan manusia haruslah berbudaya karena dari kebudayaan membuat manusia menjadi terbuka dengan sesama dan memiliki akhlak. Setelah sambutan acara dilanjutkan dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Syubbanul Wathon.
Tilawat Al-Qur’an yang dibacakan oleh Sdr. Yusef Hermawan dari Ahmadiyah dan terjemahannya yang disampaikan oleh perwakilan dari wanita IPPNU (Ikatan Pelajar Putri NU). Pada kesempatan ini juga nazm/syair turut dilantunkan oleh sdri. Nisrina Zukhruf, yang disampaikan dengan suara nan merdu.
Acara selanjutnya yaitu penyerahan cinderamata oleh KH. Nurul Huda kepada Ibu Sinta Nuriyah dengan diiringi lagu munajat terakhir. Beliau pun izin pamit tidak dapat mengikuti acara sampai akhir. Setelah itu memasuki acara inti, yang dimoderatori seorang anggota Khuddam bernama Kang Idris Ahmad, berkonsepkan Fokus Grup Diskusi (FGD) yang dibawakan oleh tiga narasumber membahas tentang “Pesan Perdamaian di Bumi Bekasi”.
Narasumber yang pertama yang memberikan paparannya adalah Gus Ulil. Beliau menyampaikan bahwa Gus Dur itu bukan hanya sebagai Bapak Bangsa, tapi juga sebagai Ibu Bangsa yang merangkul dan melindungi semua. Oleh karenanya, setelah kepergian beliau, banyak pengagum sosoknya dan mengambil pesan damai yang beliau selalu terapkan semasa hidupnya.
Dilanjutkan dengan narasumber kedua yaitu Bpk. Mln. Ma’mun Ahmad dari tokoh Ahmadiyah. Beliau menyampaikan tentang pesan-pesan perdamaian yang disabdakan oleh para Khalifah Ahmadiyah serta menjelaskan singkat pengenalan Ahmadiyah di Indonesia maupun di seluruh penjuru dunia, juga beliau pun menjelaskan motto Love For All Hatred For None, yang memiliki arti membumikan perdamaian antar sesama manusia. Selain itu, beliau menayangkan suatu video bagaimana cara Khalifah Ahmadiyah menyampaikan pesan-pesan perdamaian di seluruh penjuru dunia, yang juga para pemuka agama, para tokoh masyarakat merespon baik dengan segala komentar-komentar yang positif.
Dan narasumber yang terakhir yaitu Romo Antonius Suhardi Antara. Beliau mengutip dari perkataan Ibu Teresa yaitu perdamaian dimulai dari senyuman dan mulailah perdamaian dari keluarga.
Di samping itu, di tengah-tengah kesibukan acara, Tim CTC juga ikut berpartisipasi dalam aksi kebersihan lingkungan sambil memungut sampah yang berserakan dan juga pendirian stand buku oleh kalangan Jemaat Ahmadiyah guna menarik perhatian para pengunjung yang hadir.