Jubir Jamaah Ahmadiyyah: Para pembunuh ‘orang-orang Ahmadiyyah yang tak berdosa’ di sebuah tempat kota Karachi merupakan sebuah tanda tanya yang besar.
Setelah menantu dan anak laki-lakinya, kini Bashir Ahmad Kiyani yang berusia 70 tahun itu menjadi korban para pembunuh yang sadis.”
—
RABWAH — Terjadi pensyahidan terhadap Bashir Ahmad Kiyani yang berusia 70 tahun. Ia disyahidkan pada hari Jumat disebabkan kebencian terhadap agama di Karachi.
Menurut keterangan yang diberikan oleh jamaah Ahmadiyyah Pakistan, waktu itu, saat para penyerang tak dikenal melepaskan tembakan kepada Almarhum Bashir Ahmad Kiyani dan seorang anak Ahmadi, keduanya akan pergi shalat jumat ke mesjid masjid Baitul Hamd.
Almarhum Kiyani terkena satu peluru di pelipisnya dan dua peluru di dadanya. Si anak terkena satu peluru pada kakinya. Keduanya, segera dilarikan ke hospital terdekat.
Kiyani menghembuskan nafas terakhirnya karena luka-luka yang diderita. Sedangkan anak kecil yang jadi korban penembakan dilaporkan dalam kondisi yang stabil.
Jenazah Almarhum Kiyani dibawa ke Rabwah di mana banyak warga Ahmadi yang menyolatkannya.
Almarhum Kiyani meninggalkan seorang janda dan lima anak. Ia merupakan sosok yang dikenal baik oleh masyarakat sekitar dan tidak memiliki dendam pribadi kepada siapa pun.
Perlu dicatat bahwa menantu laki-laki Kiyani, Almarhum Zahur Ahmad Kiyani dan anaknya, Almarhum Ijaz Ahmad Kiyani, sebelumnya juga terbunuh pada tanggal 21 Agustus dan 18 September semata-mata karena ke-Ahmadiyyah-an mereka.
Saleemuddin, jubir nasional jamaah Ahmadiyyah menyatakan belasungkawa yang mendalam, mengatakan bahwa ketiga anggota keluarga yang sama-sama tewas di sebuah wilayah itu menunjukkan bahwa sekelompok yang terorganisir menjadikan para Ahmadi sebagai target pembunuhan. “Dengan syahidnya mereka ini, lebih lanjut memperkuat moral kami. Para penentang Ahmadiyyah tidak bisa melemahkan iman setiap Ahmadi juga tidak bisa meneror tiap Ahmadi supaya menanggalkan keimanannya.”
“Fatwa-fatwa bahwa para Ahmadi itu halal ditumpahkan darahnya sedang diterbitkan dalam konferensi-konferensi tingkat tinggi yang diselenggarakan terbuka oleh organisasi Khatme Nabuwwat,” ujar Saleemuddin.
Saleemuddin mengemukakan, para penentang secara rutin menerbitkan dan menyalurkan literatur-literatur bernada kebencian terhadap para Ahmadi, memprovokasi masyarakat agar memboikot para Ahmadi dan bahkan membunuhnya.
Para aparat pemerintah tidak memberikan kepedulian akan hal itu, tegas Saleemuddin berkali-kali. “Para Ahmadi yang tidak bersalah menjadi kehilangan nyawa akibat kelalaian tersebut.”
“Para pembunuh yang kejam itu harus ditangkap dan dihukum sesuai dengan undang-undang,” tuntut Saleemuddin.
—
Simak postingan aselinya di The third member of a family was target-killed due to difference of faith.
Sumber: Ahmadiyya Times (rilis: 3-Nov-2013, 12.00; akses: 05-Nov-2013, 15.02).
Gambar: Almarhum Bashir Ahmad Kiyani, seorang Ahmadi yang menjadi korban dari target pembunuhan. Foto: Hameed Butt via Facebook.com.