”KARENA itu, ketika ada FPI dan Ahmadiyah mau bersilaturrahmi, berdialog, tukar pikiran, dan bahkan mau kerja sama untuk perbaikan masyarakat, ya tidak apa-apa, monggo saja,” kata Ganjar Pranowo dalam silaturrahmi dengan wartawan DPR RI di Kantor Gubernur Jawa Tengah, di Semarang, Jumat (1/11/2013) malam.
TRIBUNNEWS.COM, SEMARANG – Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo berpendapat sebagai pemimpin, seseorang harus membuat terobosan, dan solusi untuk perubahan yang lebih baik. Pemimpin harus melihat perbedaan pendapat itu sebagai sesuatu yang biasa, karena Indonesia sendiri lahir bukan dari satu kelompok agama, atau suku.
Ganjar Pranowo berkeyakinan dalam menjalankan tugasnya sebagai orang nomor satu di Jateng, ingin menciptakan lembaga negara yang baik, bersih, dan melayani masyarakat.
“Saya ingin menyelesaikan masalah di Jawa Tengah ini secara damai. Baik yang berkaitan dengan masyarakat, infrastruktur daerah, dan sebagainya. Karena itu, ketika ada FPI dan Ahmadiyah mau bersilaturrahmi, berdialog, tukar pikiran, dan bahkan mau kerja sama untuk perbaikan masyarakat, ya tidak apa-apa, monggo saja,” kata Ganjar Pranowo dalam silaturrahmi dengan wartawan DPR RI di Kantor Gubernur Jawa Tengah, di Semarang, Jumat (1/11/2013) malam.
Menurut Ganjar, apa yang dilakukannya tersebut juga dicurigai oleh sebagian masyarakat. Namun Ganjar sadar bahwa dirinya mesti melakukan ‘pembinaan’ masyarakat, birokrat, dan media sendiri.
“Kita harus memberikan mimpi-mimpi hebat pada anak-anak bangsa ini. Dan, lembaga negara pun bukan saja Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang hebat, dan menjadi kebanggaan rakyat dalam penegakan hukum, tapi semua lembaga negara harus baik, dan bersih,” ujarnya.
Menurut Ganjar, semua pihak termasuk media harus mendorong terwujudnya lembaga negara yang bersih, baik, dan dipercaya oleh rakyat tersebut.
“Rakyat saja masih melihat politik itu buruk, kacau, dan koruptif. Tapi, mereka mengeluh terhadap jalan transportasi yang rusak, sekolah yang masih sulit, kesehatan yang mahal, pekerjaan yang sulit dan sebagainya. Padahal, semua itu bisa diselesaikan melalui jalan politik. Baik anggaran maupun aturan regulasinya dan sebagainya. Jadi, mari kita bangun politik yang baik,” kata Ganjar Pranowo.[]
Sumber: TribunNews.com (rilis: 2013 11 01, 23.55; akses: 2013 11 01, 23.45).