Sabtu, 1 Desember 2018, suasana di bangsal Kepatihan Sewokoprojo Kabupaten Gunungkidul terasa istimewa karena berkumpul para tokoh agama dan pemuda yg terhimpun dalam kegiatan Kirab Pancasila Gunungkidul. Perdamaian terasa begitu kental saat itu, dibalut dengan sikap saling menghormati dan silaturahim.
Kegiatan ini terselenggara berkat kerjasama dari beberapa elemen organisasi, bertujuan agar tercipta kerukunan, perdamaian dan keberagaman di Gunungkidul.
Kirab Pancasila terlaksana dan diikuti oleh jaringan lintas iman yang terdiri dari klasis gereja-gereja Kristen Jawa, PC NU, PC GP Anshor, PC Fatayat, PHDI, GHBI, Pemuda katolik, LDII dan BKS dan Jemaat Ahmadiyah.
Kirab Pancasila ini merupakan bagian dari rangkaian kegiatan yang dilaksanakan Sekolah kebhinekaan.
Dalam pelaksaan Kirab Pancasila, pengurus Jemaat telah menyiapkan Spanduk dengan bertuliskan LOVE FOR ALL HATRED FOR NONE. Acara kirab dimulai pukul 15:00 WIB dan berjalan tertib. Kirab terdiri dari barisan-barisan dengan peran dan tugas masing-masing.
JAI membawa spanduk LFAHFN, adapun Bendera merah putih dibawa oleh Gema Bhineka (Alumni sekolah kebhinekaan angkatan I) beserta Garuda Pancasila dengan simbol dan lambang kelima silanya.
Keragaman agama dan simbol-simbol keagamaan, demikian pula para tokoh pahlawan dari masing-masing agama, tokoh-tokoh prularisme dan berbagai tulisan bijak mewarnai setiap barisan peserta.
Rute kirab cukup panjang, dengan pengawalan ketat dari Polisi, Banser dan Pecalang. Diawali dari Bangsal Sewokoprojo- pasar argosari- taman bunga- BRI Katamso dan berakhir di Sewokoprojo, berakhir pukul 17.00 wib.
Panitia berharap semoga melalui Kirab Pancasila ini, masyarakat menjadi lebih sadar untuk merawat pancasila dan senantiasa hidup guyub dan rukun dengan segala perbedaan yang ada.
Kontributor : Mln. Bilal Ahmad Bonyan