Sintang – Era digital membawa perubahan signifikan terhadap etika dan interaksi sosial, di mana kemudahan mengakses konten digital yang tidak layak dapat mempengaruhi nilai-nilai spiritual dan moralitas, terutama pada anak-anak.
Keterdampakan pada generasi kita mencakup perubahan
dalam cara mereka berinteraksi, berpikir, dan memandang nilai-nilai spiritual dan moral.
Di masa ini penting untuk memperkuat pendidikan karakter dan etika digital sejak dini generasi muda dan anak-anak agar dapat mempertahankan nilai-nilai positif.
Untuk sikapi kondisi yang demikian, para pemuda Ahmadiyah menggelar acara ‘khudam connect’ sebagai salah satu solusi yang ditawarkan. Sebanyak 40 orang berkumpul di masjid Miftahul Huda, desa Balaiharapan, kecamatan Tempunak. Sabtu, 12 Oktober 2024 pukul 20:00 WIB.
Khudam connect bertujuan mengajak para pemuda dan anak-anak untuk meningkatkan konektivitas kepada Allah, nizam Khilafat dan hubungan diantara sesama.
Disela kesibukannya, mereka sempatkan hadir untuk memupuk spirit keimanan dan jalin komunikasi. Mereka kesampingkan sejenak urusan duniawi dan antusias ikuti acara.
Kegiatan selama 2 hari itu diisi dengan berbagai kegiatan kerohanian yang dikemas secara ringan seperti shalat berjamaah, tilawatil quran, doa bersama, tausiyah (tarbiyat), dan diskusi santai bertukar pikiran seputar isu kontemporer.
Acara dikombinasikan dengan olahraga volly, badminton dan tenis meja setelah malam harinya melaksanakan shalat tahajud bersama.
Dalam kata sambutannya, Muhtar Hadi, Amir daerah Kalbar ajak memikirkan keadaan iman masing-masing.
“Kita harus merenungkan sejauh mana iman kita, keislaman kita, sejauh mana pengorbanan yang kita berikan dalam menjaga iman dan Islam kita, sebagaimana ikrar janji Khudam yang selalu diucapkan setiap pertemuan-pertemuan,” terangnya.
Untuk hal itu Muhtar Hadi meminta kepada setiap khudam untuk selalu sempatkan diri membaca karya-karya pendiri Ahmadiyah, Hadhrat Imam Mahdi as yang syarat dengan kazanah ma’rifat.
Mln. Nur Khoer, mewakili Mubda Kalbar 2 menyampaikan sekilas kata sambutan.
“Silaturahmi dalam jemaat atau badan-badan seperti khudam connect ini adalah bagian dari mengamalkan 10 syarat baiat. Di dalam silaturahmi ada keberkahan, dan hal itu sulit dicari bandingannya,” kata Mln. Nur Khoer.
“Khudam adalah tulang punggung Jemaat yang harus bisa membawa anak-anak Atfal kearah positif, juga menjadi penopang kaum Anshar,” tambahnya.
Ia mengingatkan para khudam untuk senantiasa aktif dalam setiap kegiatan Jemaat. Karena semua kegiatan jemaat adalah bertujuan memupuk kecintaan kepada Allah dan Islam, sehingga diharapkan menjadi pribadi-pribadi yang taat.
Maulana Habib Ma’ruf, Qaid wilayah Kalbar 2 dihadapan para khudam menyampaikan pentingnya silaturahmi.
“Inilah pentingnya silaturahmi bagi sesama kita. Karena dengan itu akan tercipta keakraban dan mempererat tali persaudaraan sesama kita”, tutur Habib.
Habib juga sempat menyampaikan perihal pengorbanan bagi seorang khudam, dan seputar Nizam Ristanata.
Terdapat kesan positif dari para khudam yang hadir pada khudam connect. Sofian Hadi Izhar dari Pontianak memiliki kesan tersendiri.
“Kegiatannya seru dan menyenangkan sebagai wadah untuk bertukar pikiran, momen untuk silaturahmi dan saling mengenal khuddam dan athfal lainnya,” ungkapnya.
Menurutnya, dari semua materi yang disampaikan membuatnya menjadi lebih paham akan pentingnya tanggung jawab sebagai seorang khudam dan pengurus, lebih semangat untuk terus belajar dan meningkatkan kualitas diri.
“Semoga jalinan silaturahmi terus terjaga dan mampu membuat para khadim lebih mengenal jati dirinya sebagai khuddam, tugas serta perannya di Jemaat serta masyarakat”, tutup Sofian.
Andi Karyanto, Qaid wilayah Kalbar 1 dan 3 juga menyampaikan kesannya.
“Alhamdulillah kesan saya baik, bangga dan merasa senang bisa berkumpul sesama khudam. Kita bisa sharing untuk kemajuan para khudam kedepannya, juga ada olahraga bersama, sangat menarik,” ungkap Andi.
Efendi Bambang, seorang khuddam dari Kapuas Hulu juga berkesan dengan acara itu.
“Dalam acara khudam malam ini saya pribadi merasa berkesan. Semoga kegiatan ini tidak hanya diadakan sekali saja, namun bisa diselenggarakan pada waktu lainnya, dan yang ikut acara lebih banyak lagi,”” ungkapnya.
Efendi Bambang juga mengungkapkan bahwa Jemaat Ahmadiyah merupakan berkah tersendiri bagi dirinya dan orang lain.
“Dengan hadirnya Jemaat Ahmadiyah di tengah-tengah kita menjadi keberkahan tersendiri bagi saya dan orang lain. Tidak hanya membuat kedamaian dan kesejukan hati, tetapi juga menambah rasa persaudaraan dan persahabatan yang luar biasa,” pungkasnya.