By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
Warta Ahmadiyah
Youtube
  • Beranda
  • Berita
    • Mancanegara
    • Nasional
    • Daerah
  • Organisasi
    • Ansharullah
    • Khuddam
    • Lajnah Imaillah
  • Kebangsaan
  • Keislaman
  • Sosial
  • Rabthah
  • Opini
  • Siaran Pers
Font ResizerAa
Warta AhmadiyahWarta Ahmadiyah
Pencarian
Follow US
  • Berita
  • Organisasi
  • Kebangsaan
  • Keislaman
  • Sosial
  • Rabthah
  • Opini
  • Siaran Pers
© WartaAhmadiyah
NasionalSosok

Acara “I’zaz-E-Party” Jamiah, Penghormatan Terhadap Sang Mujahid Dakwah

Last updated: 4 April 2016 07:06
By Redaksi 375 Views
Share
foto bersama di depan Masjid Al-Nashr
SHARE

“Jadi kita ikut berkiprah dan berkhidmat di dalam Jemaat ini adalah semata-mata karunia dari menyembah ALLAH Ta’ala. Tujuan mulia ada dua, yaitu: menyembah ALLAH dan mengkhidmati manusia. Ini bukanlah karena keahlian, kebaikan dan kepandaian kita. Karena banyak orang hebat dan pandai diluar sana, tapi tidak mendapat karunia untuk ikut berkhidmat …” (Mln. Selamet Abdurrahman)

BOGOR — Nasir Ahmad Tahir menilawatkan Surah Al-Dhuha dengan sistem hafalan kemudian disusul dengan nazm berbahasa Urdu “Mahmud ki Amin” yang dibacakan oleh Anugerah Rahadian Firdaus di ruang pertemuan langgar khanah yang dipadati sekitar 40 orang tamu undangan, pada rabu (2/3) pukul 10.15 WIB

Hadir juga Principal dan para mantan Principal Jamiah, Missionary Incharge, Sekr. Tablig dan Mln. Selamet Abdurrahman. Nama terakhir inilah yang menjadi tamu khusus (khushushi mehman) dalam pertemuan. Beberapa orang menyebutnya sebagai “tea party” sementara beberapa yang lainnya mengatakan sebagai “i’zaz-e-party”.

“Pertemuan ini untuk menghormati salah seorang mujahid tablig yang di luar negeri. Tradisi ini harus dilestarikan karena merupakan salah satu “the golden tradition” di Pusat Rabwah, Pakistan”,  sambut Principal Jamiah, Mln. H. Sayuti Aziz Ahmad, Shd.

baca juga: [feed url=”http://warta-ahmadiyah.org/tag/jamiah-ahmadiyah-indonesia” number=”3″]

Sebelum mempersilakan Mln. Selamet menyampaikan pengalaman bertugas di lapangan, Principal selaku Sadr-e-Majlis memperkenalkan yang bersangkutan. Mln. Selamet Abdurrahman merupakan alumnus Jamiah tahun 1991. Selama tiga tahun ditugaskan di Karawang (Jawa Barat), lalu dimutasikan ke Lombok hingga tahun 1995. Setelah itu ditugaskan keluar negeri, di Kamboja.

Mubalig asal Lombok –yang merupakan tiga bersaudara mubalig (Mln. Selamet, Mln. Usman Anas dan Mln. Saleh Ahmadi) – ini kemudian ditarik kembali ke Indonesia dan ditempatkan di Batang (Jawa Tengah), lalu dikirim ke Papua New Guinea dari tahun 2001 hingga 2016 ini. Artinya, sudah 15 tahun berkhidmat di Papua Timur.

“Ilmu dan keterampilan harus dimiliki oleh seorang mubalig. Sebagai mubalig yang ditugaskan di daerah yang tidak ada air bersih, tidak ada sumber mata air bersih untuk minum dan harus membuat sendiri air bersih itu. Akhirnya saya membeli gentong dan membuat saringan dari bahan-bahan yang ada. Disana juga harus mengembangkan pengobatan homeopathy dan pengobatan yang lainnya,” kata ayah dari Mohamad Syer Ali Khan, mahasiswa Jamiah darjah II ini.

Nasir Ahmad Tahir menilawatkan Surah Al-Dhuha
Nasir Ahmad Tahir menilawatkan Surah Al-Dhuha

“Pendekatan secara sosial kemasyarakatan perlu dilakukan. Di Kamboja, ada wanita sakit ditangani dokter tidak sembuh-sembuh. Lalu ditangani di rumah dan akhirnya ibunya memanggil mubalig. Mungkin ada yang bisa dibantu oleh mubalig. Sakitnya memang sangat parah, tinggal tulang dan kulit. Belilah madu, jahe dan kunyit lalu buat ramuan. Tiga hari kemudian wanita itu sehat kembali dan sudah bisa ke pasar lagi,” lanjutnya.

Lain halnya dengan Sekretaris Tablig. Ia mengomentari apa yang disampaikan oleh Mln. Selamet. Ada dua hal yang memberikan ispirasi. Pertama, gagasan ide pemikiran “tea party” atau “i’zaz-e-party” perlu ditingkatkan penyelenggaraannya. Ke depan, bukan Jamiah lagi yang menyelenggarakan, melainkan PB atau kantor missi di bawah Missionary Incharge.

Kedua, Hudhur II r.a. sangat konsen dengan mubalig Indonesia. Siswa Jamiah Indonesia harus memiliki semangat 45. Maksudnya, semangat untuk taat dan sabar. Pengalaman pertabligan juga diakomodir dalam RCM karena berasal dari pengalaman. Sedangkan Badan Musyawarah Tablig (BMT) men-support segala segi: LI dalam pengkhidmatan sosial, Anshar menyediakan keterampilan. Saat ini, pertabligan akan digalakkan di pulau-pulau. Sudah ada 24 pulau yang telah diinventaris.

Sementara itu Missionary Incharge menceritakan pengalamannya sewaktu tinggal selama tiga bulan di Papua New Guine. Menurut mantan Principal Jamiah ini, kehidupan di sana sangat keras. Selain lingkungannya masih terbilang primitif, juga tingginya angka kriminalitas.

Principal Jamiah dan para mantan Principal Jamiah, Missionary Incharge, Sekr. Tablig dan Mln. Selamet Abdurrahman.
Principal Jamiah dan para mantan Principal Jamiah, Missionary Incharge, Sekr. Tablig dan Mln. Selamet Abdurrahman.

Oleh sebab itu, yang diperlukan di sana adalah pendekatan sosial kemasyarakatan. Pengetahuan homeopathy dan keterampilan sangat diperlukan. Bahkan, ada seorang pendeta yang mengusulkan agar Ahmadiyah membangun lembaga pendidikan seperti yang dilakukan di Afrika.

Sedangkan Principal Jamiah, dalam uraian penutupnya mengatakan, bahwa “tea party” inilah yang menyebabkan Ahmadiyah bisa tersebar di Indonesia. Karena permintaan para pelajar Indonesia di Qadian, disampaikan pada saat “tea party” sekembalinya Hudhur II ra dari Eropa. Dalam kesempatan itu pula, Hudhur II ra berjanji akan mengirimkan seorang mubalig ke Indonesia atau Nusantara.

Dalam kunjungan beliau ke Rabwah (Pakistan) yang lalu, diceritakan bahwa selain beliau ada empat Mubalig Markazi lain yang sedang cuti disana. Namun pelaksanaan “tea party” mereka ditangguhkan dengan alasan “menunggu Pak Sayuti”. Begitu pula saat “tea party” itu dilaksanakan, mubalig asal Indonesia yang diberikan kehormatan untuk memberikan sambutan.

Acara berakhir pukul 11.45 WIB. Setelah ditutup dengan doa oleh Principal, hadirin kemudian foto bersama di depan Masjid Al-Nashr.

Kontributor : Rakeeman R.A.M. Jumaan
Editor : Lisnawati Ahmad

You Might Also Like

Silaturahmi Tenis Meja ala Khuddam Padang

Pemuda Jamaah Islam Ahmadiyah Yogyakarta Punguti Sampah Tahun Baru Bersama Keluarga

Tingkatkan Pengkhidmatan, Khuddam Cikarang Sambangi Manislor

Ratusan Orang Dapat Manfaat dari Baksos Muslim Ahmadiyah di Cilacap

Ajak HMI Main Futsal, MKAI Bekasi Jalin Hubungan Baik

TAGGED:BogorJamiah Ahmadiyah IndonesiaMaret 2016mubaligh
By Redaksi
Follow:
MEDIA INFORMASI JEMAAT AHMADIYAH INDONESIA
Previous Article Mengenal Karya Imam Akhir Zaman, Kitab “Siratul Abdaal” Menjadi Kajian Mahasiswa Jamiah di Seminar Hari Masih Mau’ud
Next Article Masyarakat dan Mahasiswa se-Jawa Timur Pantau Peran Polri Jaga Kebhinekaan Indonesia
Leave a Comment

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You Might Also Like

Daerah

Di Tengah Keterbatasan, Ahmadiyah Kalteng Gelar ‘Malam Anshar’

Redaksi 3 Min Read
Ahmadiyah Medan hadiri diskusi publik perlindungan Negara terhadap agama leluhur
NasionalRabthah

Jamaah Islam Ahmadiyah Medan hadiri diskusi publik perlindungan Negara terhadap agama leluhur

Redaksi 3 Min Read
Nasional

Perkuat Solidaritas, Muslimah Ahmadiyah Sumut Gelar Penataran Pengurus

Redaksi 2 Min Read
Previous Next
Warta Ahmadiyah

Warta Ahmadiyah merupakan sumber resmi Jemaat Ahmadiyah Indonesia yang menyajikan ragam informasi seputar kegiatan dan pandangan Ahmadiyah mengenai berbagai hal.

Kategori

  • Berita
  • Organisasi
  • Kebangsaan
  • Keislaman
  • Sosial
  • Rabthah
  • Opini
  • Siaran Pers

Informasi

  • Redaksi
  • Kontak Kami
  • Kirim Berita

Copyright 2016 – 2023 @wartaahamdiyah.org All rights reserved

Welcome Back!

Sign in to your account

Username or Email Address
Password

Lost your password?