Dia meninggal setelah sebuah serangan di luar tokonya pada 24 Maret. Terdakwa pembunuhan Tanveer Ahmed, 32, dari Bradford, kemudian mengatakan ia membunuh orang yang berusia 40 tahun ini karena kesalahannya mengakui sebagai nabi.
SKOTLANDIA – Komunitas Muslim Ahmadiyah Skotlandia telah meluncurkan kampanye untuk mempromosikan “perdamaian, cinta dan kesatuan” setelah kematian penjaga toko Asad Shah di Glasgow.
Pesan “bersatu melawan ekstremisme” akan dibawa melalui poster yang ditempelkan di 50 bus.
Tuan Shah adalah seorang anggota Ahmadiyah, sebuah kelompok yang dikenal menaruh perhatiannya pada perdamaian lintas iman.
Dia meninggal setelah sebuah serangan di luar tokonya pada 24 Maret. Terdakwa pembunuhan Tanveer Ahmed, 32, dari Bradford, kemudian mengatakan ia membunuh orang yang berusia 40 tahun ini karena kesalahannya mengakui sebagai nabi.
baca juga: [feed url=”http://warta-ahmadiyah.org/tag/ahmadiyya/feed/” number=”3″]
Para politisi dan polisi bergabung dengan berbagai kelompok masyarakat dan keyakinan yang berbeda, termasuk Kristen, Yahudi dan Sikh, untuk peluncuran kampanye tersebut di Glasgow.
‘Kami bersatu’
Presiden Komunitas Muslim Ahmadiyah Skotlandia Abdul Abid mengatakan kampanye ini telah berjalan di London dan peluncuran di Skotlandia dipercepat setelah kematian Tuan Shah.
Dia mengatakan: “Kami ingin meyakinkan orang-orang dan untuk mencegah para ekstremis dengan menunjukkan bahwa kami bersatu. Kami ingin meningkatkan kesadaran akan Islam dan membalikkan kesalahpahaman.
“Orang-orang di komunitas lain telah memberikan dukungan mereka untuk kampanye ini, dan hal itu menunjukkan bahwa kami bersatu.”
Tuan Abid mengatakan bahwa Tuan Shah sebelumnya pernah menyumbangkan uang untuk bus kampanye peningkatan kesadaran tersebut yang merupakan milik Komunitas Ahmadiyah sebuah sekte Islam yang memindahkan kantor pusatnya ke Inggris setelah hukum di Pakistan melarang anggotanya mengidentifikasi diri mereka sendiri sebagai Muslim dan menyebut tempat mereka beribadah sebagai masjid.
Paul Morron, Presiden Dewan Perwakilan Yahudi Glasgow, juga mendukung kampanye ini.
Dia mengatakan: “Saya pikir itu penting bagi semua masyarakat untuk bersatu tetapi bahkan lebih penting lagi bahwa mereka terlihat bersatu. Sebuah serangan pada salah satu komunitas adalah serangan pada semua masyarakat kita. “
“Tujuan dari ekstremisme adalah untuk menyebabkan perpecahan dan saya pikir respon kita adalah dengan menghadapinya bersama-sama. Kami di komunitas Yahudi siap bahu membahu dengan sepupu Muslim kami.”
Charandeep Singh, Sekretaris Jenderal Glasgow Gurdwara, mengatakan dia berharap kampanye ini akan membantu menyebarluaskan pesan anti-ekstremisme.
Dia mengatakan: “Sangat penting bahwa kita menunjukkan diri dengan pesan seperti ini.
“Ini merupakan sebuah pesan bahwa kami mendukung dan percaya, dan itu sangat menenangkan bagi saya untuk melihat komunitas agama yang berbeda datang bersama-sama dan memberikan dukungannya. Ini memperlihatkan salah satu pendekatan cara Skotlandia.”
‘Bangsa Kristen Tercinta’
Tuan Shah, yang pindah dari Pakistan ke Glasgow hampir 20 tahun yang lalu, ditemukan dengan luka serius di luar tokonya di Minard Road, di daerah Shawlands Glasgow pada 24 Maret. Dia dinyatakan meninggal di rumah sakit.
Penjaga toko itu terbunuh beberapa jam setelah ia memposting sebuah pesan Paskah di Facebook untuk pelanggannya.
Pesan itu mengatakan: “Selamat Jumat Agung dan Paskah, khususnya kepada bangsa Kristiani saya yang tercinta.”
Selama penyelidikan polisi, petugas mengakui insiden itu sebagai “prasangka keagamaan” dan menegaskan kedua orang itu adalah Muslim.
Tuan Ahmed telah didakwa melakukan pembunuhan. Ia hadir dua kali dipersidangan, tidak membuat pembelaan dan akhirnya dikirimkan ke dalam tahanan.
Sumber : BBC News
Alih bahasa : Zahroh Ayu (ARH Library)
Editor : Rizka Argadianti Rachmah