Ketika foto tokoh antar umat beragama itu muncul, berlangsung diskusi peran dari tokoh tersebut dalam terwujudnya perdamaian dan toleransi tanpa melihat latar belakang suku, ras, dan agama. Kegiatan kunjungan ini diikuti oleh sekitar 80 Pemuda Katolik dari berbagai Paroki di Bandung, 3 orang Pemuda Ahmadi Bandung, dan sekitar 7 rekan Jakatarub.
BANDUNG – Sebuah langkah untuk mewujudkan Kota Bandung yang damai dan toleran dilakukan oleh Pemuda Ahmadiyah dan Jaringan Kerja Antar Umat Beragama (Jakatarub) dengan mengunjungi Pemuda Katolik Bandung sebagai salah satu Program Kerja yang telah disepakati bersama beberapa waktu lalu.
baca juga: [feed url=”http://warta-ahmadiyah.org/tag/bandung/feed/” number=”3″]
Kunjungan ini bertempat di Auditrium Gedung Karya Pastoral, Jl. Jawa 4, Bandung. Pada kesempatan ini kedua organisasi tersebut menyampaikan pesan perdamaian dan toleransi yang selalu ditularkan dalam berbagai kegiatan yang dilaksanakan bersama. Salah satunya adalah merayakan hari toleransi dunia yang rutin dilaksanakan setiap tahun pada bulan November.
Di Auditorium Gedung Karya Pastoral ini, Pemuda Ahmadi dan rekan Jakatarub juga mempromosikan beberapa tokoh pejuang antar umat beragama di Indonesia kepada para Pemuda Katolik dengan cara memainkan kartu yang di dalamnya terdapat 12 tokoh seperti Rd. Dewi Sartika, W.R.Supratman, Yohannes Leimena, dan beberapa tokoh pahlawan kemerdekaan lainnya.
Ketika foto tokoh antar umat beragama itu muncul, berlangsung diskusi peran dari tokoh tersebut dalam terwujudnya perdamaian dan toleransi tanpa melihat latar belakang suku, ras, dan agama. Kegiatan kunjungan ini diikuti oleh sekitar 80 Pemuda Katolik dari berbagai Paroki di Bandung, 3 orang Pemuda Ahmadi Bandung, dan sekitar 7 rekan Jakatarub.
Dalam acara ini juga seorang frater (calon pastur –red) menyampaikan pentingnya toleransi antar umat beragama agar terciptanya perdamaian di dunia terutama di Jawa Barat dan Bandung.
“Jawa Barat adalah Provinsi dengan kemunculan angka intoleransi tertinggi di Indonesia walaupun hanya terdapat 0,3% kaum minoritas. Ini berbanding terbalik dengan Jawa Tengah dan Jawa Timur dengan 3% kaum minoritas di masing-masing Provinsi,”ujarnya.
Sebagai warga Jawa Barat dan warga Bandung, Pemuda Ahmadiyah dan Jakatarub berharap toleransi dan perdamaian di provinsi berjuluk Tanah Pasundan ini dapat tercipta dan kembali terjadi persekusi kekerasan atas nama suku, ras, dan agama.
Kontributor: Taufik Khalid Ahmad
Foto: Rick Husen / Abdul Mujieb
Editor : Talhah Lukman Ahmad