“Di Akhir Zaman, masjid banyak dibangun besar dan megah tetapi di dalamnya kosong dari petunjuk”
BEKASI, Warta Ahmadiyah
JUMAT (4/12), merupakan hari yang amat cerah di suasana sekitar mesjid Jamaah Muslim Ahmadiyah (JAI) Cabang Tambun. Kala itu tengah ramai-ramainya tahriman masjid sekitar, menyerukan datangnya Shalat Jumat.
Diawali dengan Shalat Jumat yang dipimpin oleh Muballigh Wilayah Jabar 1 Maulana Murtiyono Yusuf Ismail, berkhotbah tentang pentingnya mendirikan masjid dan tanggung jawab meramaikan serta etika dalam masjid.
Muballigh Murtiyono mengutip salah satu hadits Yang Mulia Nabi Besar Muhammad-Rasulullah saw., “…Bahwa di Akhir Zaman, masjid banyak dibangun besar dan megah tetapi di dalamnya kosong dari petunjuk.”
Lebih lanjut Muballigh Murtiyono menjelaskan bahwa masjid yang kosong dari petunjuk bisa saja sepi dari jamaah yang beribadah, bisa saja ramai hanya sekedar kegiatan spiritual saja, tanpa ada kwalitas iman yang meningkatkan, baik karena bertambahnya pemahaman keislaman, atau—yang terakhir—masjid yang kosong dari petunjuk berarti pula masjid digunakan untuk menebar kebencian dan fitnah.
Keadaan tersebut ditujukan kepada umat Islam di Akhir Zaman. Tidak peduli itu masjid yang didirikan oleh Jamaah Muslim Ahmadiyah atau saudara umat Islam lainnya.
Hadits ini menjadi peringatan bagi kita semua agar terhindar dari apa yang menjadi kekhawatiran Yang Mulia Rasulullah saw..
Muballigh Murtiyono berpesan, agar masjid yang sedang dalam perombakan total tersebut dapat menjadi promotor perdamaian dan menjadi rumah perdamaian bagi siapa pun yang masuk di dalamnya.
Usai Shalat Jum’at, jamaah merapatkan diri di depan masjid guna menyaksikan seremonial peletakkan batu pertama.
Acara dibuka oleh Basyir dari pemuda Ahmadiyah. Basyir mempersilahkan Maulana Murtiyono untuk bersedia mengawali peletakkan batu pertama. Yang kedua dan seterusnya oleh perwakilan Ketua JAI Tambun yang berhalangan hadir—Inang Achmadi, Mubaligh Maulana Muhammad Said, Zaim Ansharullah Tambun Harun Al-Rasyid, Ketua Lajnah Imaillah Tambun Hotimatunisa, perwakilan Majlis Khuddam Qaid Wilayah Syaiful Bahri, dan Ketua JAI Bekasi Deden Dermawan Sujana.
Acara diakhiri dengan doa bersama oleh Muballigh Murtiyono. Usai doa, hadirin saling memberikan ucapan selamat dan mubarak untuk kesuksesan acara dan dimulainya renovasi masjid tersebut.
Reporter: Hilal Kun Arifin
Editor: Rām DMX