Semarang– Ratusan peserta dari berbagai komunitas agama dan kepercayaan di Jawa Tengah menghadiri buka bersama lintas iman di Masjid Nusrat Jahan milik Muslim Ahmadiyah, pada Sabtu, 23 Maret 2024.
Acara yang dihadiri lebih dari seratus peserta ini diselenggarakan dalam rangka menyambut Bulan Suci Ramadhan 1445 H dan berlangsung bertepatan dengan hari Masih Mau’ud a.s.
Menghadirkan suasana hangat dan penuh toleransi, dengan fokus utama pada diskusi tentang moderasi keberagaman dan sejarah Ahmadiyah.
Mengusung tema “Menyambut Bulan Suci Ramadhan 1445 H, Diskusi: Milad Jama’ah Muslim Ahmadiyah yang ke 135 dan Pembagian Takjil Gratis”, acara ini mendapat dukungan dari berbagai komunitas lintas agama dan kepercayaan.
Turut hadir tokoh-tokoh agama antara lain dari Konghucu, Buddha, Islam (LDII), Kristen, Katolik, dan penganut kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
Fokus utama acara adalah diskusi tentang moderasi keberagaman. Salah satu pembahasan yang menjadi sorotan adalah mengenai akidah dan sejarah Ahmadiyah yang sering kali mendapat tuduhan sebagai sesat.
Mubaligh Daerah Mln. Saefullah Ahmad Farouk memberikan klarifikasi dengan mengutip contoh kisah tentang bagaimana Nabi Muhammad SAW mempersilahkan umat Nasrani untuk beribadah di Masjid Nabawi.
Dalam sesi tanya-jawab, tokoh agama Katolik, Pendeta Mercy, mengungkapkan keyakinannya bahwa Ahmadiyah merupakan bagian dari Islam berdasarkan akidah yang dianutnya.
“Apa yang saya pelajari selama saya duduk di bangku kuliah, belajar tentang Islamologi, dan apa yang saya lihat membuktikan bahwa Ahmadiyah juga merupakan Islam,” ujar Pendeta Mercy.
Sebagai penutup acara, Mln. Saefullah Ahmad Farouk membagikan pengalaman pribadinya mengenai diskriminasi dan segregasi terhadap Ahmadiyah yang pernah ia alami.
Namun, ia menekankan bahwa kasus-kasus tersebut tidak pernah terjadi di Jawa Tengah khususnya Semarang. Hal ini menjadikan keyakinannya bahwa Semarang adalah kota yang moderat dalam menyikapi keberagaman.
Acara buka bersama ini diharapkan dapat menjadi momentum untuk meningkatkan pemahaman dan toleransi antar umat beragama serta mempererat hubungan antar komunitas di Semarang.