Wanasigra – Masjid Al-Fadhal cabang Wanasigra kembali menggeliat dengan berbagai acara perayaan hari besar Islam. Rabu (19/10), Jemaat cabang Wanasigra menyelenggarakan perayaan Siratunnabi Muhammad saw dengan penuh khidmat.
Selain dihadiri oleh para pengurus, anggota dan muballigh, turut hadir juga perangkat Desa Tenjowaringin yaitu Bapak Idi Abdul Hadi (Kepala Desa Tenjowaringin), Bapak Andi Taufik Ahmad (Kepala Wilayah Wanasigra), serta Ustaz Aceng selaku ketua MUI Desa Tenjowaringin.
Acara dimulai pukul 18:30 WIB setelah sebelumnya dilaksanakan salat magrhrib-isya berjamaah. Dibuka dengan pembacaan ayat suci Al-Qur’an oleh Sdr. Nandang, acara dilanjutkan dengan lantunan syair berbahasa Arab yang dibawakan oleh siswa SMA Plus Al-Wahid. Syair tersebut berisi puji-pujian kepada Nabi Besar Muhammad saw.
Dalam sambutannya berbahasa Sunda, Ustaz Aceng menyampaikan apresiasi kepada DKM Al-Fadhal yang telah menyelenggarakan acara ini. Beliau menyinggung kehebatan iman orang-orang yang hatinya tetap tertaut dengan nabi, meskipun sudah tidak sezaman dengan baginda nabi Muhammad saw.
Lebih dalam lagi, Aceng menyampaikan bahwa kehadirannya di Masjid Al-Fadhal adalah salah satu bentuk penting dari menguatkan silaturahmi antar warga satu desa.
“Ada dua golongan manusia yang tidak akan dilihat oleh Allah di yaummil kiamah, yaitu yang memutuskan silaturahmi dan yang berlaku buruk terhadap tetangga. Maka hadirnya saya di sini adalah salah satu bentuk silaturahmi. Semoga bisa selalu terjaga Ukhuwah Islamiyah, Basyariyah dan Wathoniyah. (pent-)”
Sebagai acara puncak, Maulana Teguh Nasir Ahmad memberikan tausiyah tentang keutamaan shalawat nabi. Salah satunya adalah untuk menahan diri dari gejolak amarah. Muballigh Pembina cabang Wanasigra tersebut juga mengajak para jamaah untuk melantunkan pujian salawat kepada baginda nabi Muhammad saw.
Perayaan Siratunnabi memang menjadi tradisi yang juga dilakukan oleh Jemaat Ahmadiyah dalam meneladani manusia terbaik utusan Allah swt. Hal yang berbeda dalam perayaan ini adalah, bahwa Jemaat Ahmadiyah tidak merayakan hari lahir Nabi Muhammad saw, melainkan meneladani sirath atau perjalanan nabi sebagai penerima wahyu dari Allah Taala.
Tak ketinggalan pada acara malam tersebut, adik-adik Athfal melantunkan Nadhom karya Bapak Ejen, sesepuh Jemaat Wanasigra, tentang kebesaran Nabi Muhammad saw.
“Demikian agungnya nabi kita tercinta, sehingga ketika disebutkan namanya (Muhammad), siapapun yang mendengarnya hendaknya tidak melewatkan tanpa memuji dengan salallaahu alaihi wasallam,” pungkas Dodi Kurniawan, ketua Jemaat Wanasigra.
Kontributor: Rahma Rosyadi