Jemaah Ahmadiyah Ciamis membuka paksa segel yang dipasang Satpol Pamong Praja Kabupaten Ciamis di tiga pintu Masjid Nur Khilafat Kabupaten Ciamis.
TEMPO.CO, Ciamis – Jemaah Ahmadiyah Ciamis membuka paksa segel yang dipasang Satpol Pamong Praja Kabupaten Ciamis di tiga pintu Masjid Nur Khilafat yang berada di Jalan Cipto Mangunkusumo, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, Jumat, 4 Juli 2014. Pembukaan segel menyusul nihilnya respons pemerintah daerah terkait dengan keinginan jemaah untuk mengetahui alasan penyegelan.
“Kami sudah surati dan sudah mencoba jumpa beliau (bupati) untuk berkomunikasi, bicara hati ke hati. Tetapi tidak ada respons,” kata mubalig jemaah Ahmadiyah Priangan Timur, Muhammad Syaiful Uyun, seusai pembukaan segel, Jumat, 4 Juli 2014.
Menurut Uyun, sebelum membuka segel, jemaah Ahmadiyah Ciamis sudah mengirim surat kepada bupati bahwa akan melepas segel di tiga pintu masjid. Adapun bekas segel yang berbentuk banner akan dikembalikan ke muspida. “Nanti dikembalikan ke Muspida Ciamis,” ujarnya. Dia menilai penyegelan tak disertai alasan sahih. Surat Keputusan Bersama Tiga Menteri dan Peraturan Gubernur tak menyatakan pemerintah daerah harus menutup masjid.
Pembukaan segel, Uyun menambahkan, karena saat ini merupakan bulan Ramadan. Bulan Ramadan, kata dia, adalah bulan ibadah. “Jadi yang harus ditutup itu tempat-tempat maksiat. Masjid bukan tempat maksiat,” ujar Uyun.
Atas dasar itulah, Uyun mengatakan, jemaah memberanikan diri membuka segel. “Saya harap bupati memahami niat baik kami. Apalagi di sini berlaku kebebasan beragama,” dia menjelaskan.
Ditanya soal kesiapan Ahmadiyah Ciamis JAI jika ada pihak-pihak yang tidak setuju dengan pembukaan segel, Uyun mengatakan, Ahmadiyah tidak mengharapkan hal itu terjadi. Terlebih saat ini merupakan bulan suci Ramadan. “Ini bulan untuk membangun kedamaian. Jangan sampai ada penodaan terhadap bulan suci,” ujarnya.
Uyun menambahkan, di dalam masjid Ahmadiyah tidak ada aktivitas yang bertentangan dengan ajaran Islam. Menurut dia, jemaah Ahmadiyah 100 persen Islam dan 100 persen bangsa Indonesia. “Fungsi masjid untuk beribadah,” ia menerangkan.