Minggu, (12/05). Pengurus Wilayah MKAI SUMUT 01 bersama dengan Imat Ni’matullah sahib, Utusan PPMKAI hadir dalam acara pembukaan Waisak Fair 2019 di Medan. Kehadiran mereka memenuhi undangan dar (MBI) Majlis Buddhayana Indonesia yang disampaikan melalui Mln. Muhammad Idris (Mubda SUMUT 01).
Acara ini juga dihadiri oleh berbagai tokoh lintas iman dan agama di Sumatra Utara. Ini adalah untuk kesekian kalinya delegasi Jemaat hadir dalam acara yang diadakan oleh umat Buddha di Medan. Dan kali ini Imat Ni’matullah sahib yang sedang dalam tugas kunjungan mewakili PPMKAI ke wilayah SUMUT menyempatkan untuk dapat hadir juga dalam acara ini.
Segera setelah sampai di Grand Ocean Hall, Mln. Muhammad Idris memperkenalkan delegasi dari Ahmadiyah kepada Ir. Sutopo (Ketua MBI) dan Bhikku Prathama, seorang Bikkhu yang sangat ‘concern’ terhadap pelestarian konservasi alam dan pengembangan potensi ekonomi masyarakat di pedesaan. Hal inilah yang menjadi perbincangan di sela-sela menunggu dimulainya acara pembukaan Waisak Fair. Saat ini Bikkhu Prathama sedang fokus untuk mengembangkan dan mengelola Barumun Nagari Wildlife Sanctuary di Tapanuli Selatan. Terlihat Imat Ni’matullah sahib melontarkan banyak pertanyaan terkait dengan hal ini dan Bikkhu Prathama terlihat sangat antusias memberikan penjelasannya.
Tiba saatnya ketika diumumkan bahwa acara pembukaan Waisak Fair akan segera dimulai. Ketua MBI mempersilahkan delegasi Ahmadiyah untuk duduk di tempat yang telah disediakan bersama dengan para tamu undangan lainnya. Dalam sambutannya, Ir. Sutopo selaku penyelenggara acara ini menyampaikan bahwa acara Waisak Fair ini telah dilaksanakan sebanyak 12 kali dengan tujuan untuk membantu pengembangan ekonomi masyaraka dalam rangka perayaan hari Waisak. Dan acara ini sukses terselenggara berkat kerjasama semua pihak yang telah berpartisipasi.
Dalam obrolannya dengan Mln. Muhammad Idris, Ketua MBI menyampaikan banyak terima kasih atas kehadirannya. Beliau sebetulnya agak ragu untuk mengundang karena masih dalam suasana puasa Ramadhan. Dan beliau meminta maaf karena dalam Waisak Fair ini juga banyak stand makanan. Mln. Idris menjelaskan bahwa justru sesungguhnya orang-orang yang berpuasa harus menghormati orang-orang yang tidak berpuasa karena orang-orang yang berpuasa tidak mengharapkan penghormatan dari manusia namun keridhoan Allah saja yang diharapkan.
Ketua MBI menyampaikan hendaknya kegiatan-kegiatan yang menguatkan perdamaian dan toleransi harus sering diadakan oleh komunitas-komunitas lintas iman dan agama demi terciptanya kerukunan dan persatuan antar umat beragama. Hal ini disambut baik oleh berbagai tokoh lintas iman dan agama yang hadir. Terlihat suasana begitu akrab dan bersahabat mengingat sering bertemunya mereka dalam berbagai kegiatan lintas iman di Sumatra Utara ini.
Kontributor : Gunawan