Jakarta- Indonesian Conference On Religions For Peace (ICRP) bekerjasama dengan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) menggelar kegiatan yang bertajuk “Djohan Effendi Memorial Lecture” dengan tema Kemanusiaan Meneguhkan Kebangsaan, bertempat di Auditorium Widya Graha LIPI, Jakarta Selatan, Rabu (10/01).
Dalam sesi testimoni mengenang 40 hari meninggalnya Djohan Effendi, Mubaligh Ahmadiyah, Mln. Zafrullah Ahmad Pontoh selaku perwakilan dari Jemaat Ahmadiyah mengatakan bahwa, Pak. Djohan adalah sosok yang mencintai kemanusiaan dan memiliki keyakinan yang teguh kepada Allah.
“Almarhum berupaya menyerap dan memantulkan kembali sifat-sifat Tuhan tersebut dan pribadi beliau semaksimal mungkin. Itulah sebabnya Almarhum didalam upaya mengasihi, mengayomi, dan membela hak-hak perorangan maupun komunitas, nampak totalitas yang maksimal dan bergeming dalam situasi sesulit apapun”, kata Mln. Zafrullah
Mln. Zafrullah menceritakan, sewaktu Almarhum berkunjung ke Pakistan tahun 1978, Almarhun ingin sekali berkunjung ke Markaz Ahmadiyah di Rabwah.
“Padatnya acara yang beliau ikuti, tidak menghalangi keinginan beliau untuk berkunjung ke Rabwah, walaupun harus menempuh perjalanan lebih dari seratus kilometer dari Islamabad. Disana beliau bertemu dengan Khalifah Ahmadiyah Hadhrat Hafizh Mirza Nasir Ahmad ra.”, tuturnya.
Jemaat Ahmadiyah Indonesia akan terus mengenang jasa beliau ketika pada tahun 2000 Khalifah Ahmadiyah pada masa itu, Hadhrat Mirza Tahir Ahmad rh. berkunjung ke Indonesia.
“Seingat saya, sekitar dua puluh hari sebelum kedatangan Khalifah Ahmadiyah, Presiden Abdurahman Wahid atau Gus Dur menunjuk Almarhum sebagai Menteri Sekretaris Negara. Almarhum memberikan fasilitas penerimaan tamu yang memuaskan kami kepada Khalifah di Bandara Soekarno Hatta”, jelasnya.
Ketika beliau sedang sakit dan terbaring di apartemennya, kami turut menjenguknya, dan beliau mengatakan keinginannya untuk membuat rumah dan tinggal di perkampungan Ahmadiyah di Desa Manislor, Kuningan, Jawa Barat.
“Beliau ingin sekali tinggal di Manislor”, ujar Mln. Zafrullah.