Sanggau – Puluhan orang berkumpul bersama mengadakan acara Shiratun Nabi Muhammad Saw yang digelar oleh Jemaat Ahmadiyah Entikong, tepatnya di desa Sikunyit, Minggu 29 September 2024.
Setelah selesai santap malam, acara yang dihadiri tidak hanya oleh warga muslim Ahmadiyah itu, juga dihadiri warga muslim setempat dan para tamu non-muslim.
Hal itu menunjukkan betapa terpeliharanya keharmonisan beragama masyarakat setempat.
Momen penting itu dimulai dengan tilawatil quran dan syair berbahasa Arab. Kemudian disusul kata sambutan ketua RT setempat, Simon Paulus.
“Kami sampaikan selamat datang di acara ini dan kami ucapkan banyak terima kasih kepada tuan rumah yang mengadakan acara positif ini,” ujarnya.
Ceramah hikmah shiratun Nabi malam itu disampaikan oleh pembicara tunggal, Mln. Budi Rahman.
Dirinya menyampaikan latar belakang peringatan maulid serta perjalanan hidup Nabi Muhammad saw.
“Di dalam perjalanan hidup Nabi Muhammad Saw, banyak tauladan baik yang bisa kita jadikan contoh. Salah satunya ada satu peristiwa yang menggambarkan keagungan akhlak nabi Muhammad saw,” tutur Mln. Budi.
“Dalam peristiwa fatah Mekkah dimana beliau Saw. tanpa ragu mengampuni seluruh penduduk kota yang sebelumnya sangat kejam memusuhi beliau Saw dan umat Islam”, lanjutnya.
Menurut Mln. Budi, hal itu menjadi salah satu bukti kebenaran pendakwaan Nabi Muhammad Saw sebagai utusan Tuhan.
Tentu menyebabkan penduduk Mekkah berbondong-bondong masuk Islam.
Di hadapan hadirin yang mayoritas non-muslim, pembicara asal kota Sukabumi itu juga menjelaskan pentingnya saling mengenal sesama penganut agama yang berbeda agar tercipta kerukunan bersama dan saling menghargai.
“Seperti kata pepatah, ‘tak kenal maka tak sayang, tak sayang maka tak cinta’, ujarnya.
“Agama Islam sangat menekankan untuk saling mengenal satu sama lain dalam satu masyarakat yang sangat majemuk. Hikmah dari perbedaan adalah untuk saling mengenal bukan saling menyerang atau memusuhi,” pungkas Mln. Budi.
Acara yang dipimpin oleh Mln. Sulthonul Qalam itu akhirnya ditutup dengan doa bersama.
Kesempatan baik itu pun berlanjut dengan ramah tamah dan bincang santai sambil minum kopi bersama. *
Kontributor: Sajid Ahmad S
Editor: Talhah Lukman A