Banjarmasin – Lembaga Kajian Keislaman dan Kemasyarakatan (LK3) sukses menggelar even Religi Ekspo ke-7 dan Mooncake Festival 2022. Acara ini digelar selama tiga hari, mulai dari Jumat (9/9) sampai dengan Minggu (11/9).
Dibuka oleh Gubernur Kalimantan Selatan yang diwakili Staf Ahli Bidang Pemerintahan, Politik dan Hukum Gubernur Kalsel, Sulkan, didampingi Asisten II Perekonomian dan Pembangunan Setdakot Banjarmasin Doyo Pudjadji.
Direktur LK3 Banjarmasin, Abdani Solihin menyampaikan tujuan dari even ini sebagai miniatur keberagaman di Kalimantan Selatan. Selaras dengan tema yang diusungnya, ‘Menjaga Kerukunan, Melestarikan Budaya dan Merayakan Keberagaman’.
“Keberagaman merupakan suatu yang indah tanpa harus membedakan satu sama lain. Sebab, sejak dulu kita hidup berdampingan dan hal itu merupakan menjadi anugerah,” ujar Abdani.
Religi Ekspo tahun ini diikuti oleh 45 stand perwakilan dari berbagai latar belakang agama, suku bangsa, usaha kecil mikro menengah (UMKM). Selain itu beragam penampilan dan lomba busana adat juga disajikan.
Jemaat Ahmadiyah Indonesia (JAI) Banjarmasin turut berpartisipasi dalam sebuah stand pameran di acara tersebut. Tim JAI menampilkan berbagai buku dan karya-karya Ahmadiyah lainnya.
Stand JAI yang diberi tema ‘perdamaian’ cukup ramai dikunjungi. Tercatat 150 orang berkunjung selama 3 hari, mulai dari masyarakat umum, mahasiswa, hingga para pejabat dan tokoh agama.
Seusai acara pembukaan, Staf Ahli Bidang Pemerintahan, Politik dan Hukum Gubernur Kalsel menyempatkan berkeliling area ekspo. Stand JAI Banjarmasin tak luput dari kunjungannya.
Mubalig JAI Banjarmasin, Maulana Aminullah Yusuf menjelasakan kepada perwakilan Gubernur tersebut mengenai dakwah Islam damai yang dilakukan oleh Ahmadiyah. Begitu juga usaha-usaha yang telah dilakukan oleh Khalifah Ahmadiyah dalam perdamaian dunia dengan mengirim surat kepada berbagai pemimpin negara.
“Bagus sekali Ahmadiyah, standnya beda dari yang lain. Lanjutkan perjuangan Ahmadiyah,” tutur Sulkan yang mewakili Gubernur Kalsel, Jumat (9/9).
Maulana Aminullah juga memberikan cindera mata berupa dua buah buku yang berjudul Filsafat Ajaran Islam dan Krisis Dunia dan Jalan Menuju Perdamaian.
Pada hari Minggu (11/9), stand JAI kedatangan Uskup Banjarmasin, Mgr. Petrus Boddeng Timang berserta para pastor dan suster. Maulana Aminullah pun memberikan penjelasan kepada Uskup seputar Ahmadiyah.
“Stand Ahmadiyah bagus sekali dan ini menarik sekali. Tidak pernah saya melihat stand seperti ini,” ungkap salah seorang pastor yang mendampingi Uskup Banjarmasin.
Sebelum meninggalkan lokasi stand, Pastor tersebut membeli buku Filsafat Ajaran Islam.
Para pengunjung silih berganti berdatangan ke stand JAI. Kegiatan Ekspo Religi ini membuka peluang kerjasama JAI dengan berbagai pihak, seperti Komunitas Kampung Buku dan Jaringan Gusdurian Banjarmasin.
Komunitas Kampung Buku berharap buku-buku karya Ahmadiyah turut mengisi ruang bacanya. Begitu juga Jaringan Gusdurian Banjarmasin yang menginginkan pihak JAI dapat menjadi narasumber kegiatan diskusi mereka.
Stand JAI juga menjadi topik seorang mahasiswa dalam mengerjakan tugas kuliahnya. Berbagai pertanyaan seputar Ahmadiyah dilontarkan kepada pihak JAI untuk melengkapi tugas tersebut.
Selain memamerkan buku-buku, JAI Banjarmasin pun turut serta dalam acara karnaval pada Sabtu (10/9) malam. Saat itu, 7 pemuda dan 1 anak Ahmadiyah berjalan sesuai rute yang telah ditentukan panitia, sambil membawa spanduk bertuliskan ‘Ahmadiyah Islam Damai. Love for All Hatred for None’.
Salah satu pengurus LK3 merasa senang dengan kehadiran Ahmadiyah dalam acara multietnis ini. Dia berharap JAI dapat kembali berpartisipasi dalam even Religi Ekspo tahun berikutnya.
“Tahun depan harus ikut lagi ya pak, bu,” ujarnya.