Bogor – Lemahnya literasi seringkali disebut-sebut sebagai salah satu faktor yang ikut menyebabkan maraknya kasus diskriminasi dan intoleransi yang terjadi di Indonesia.
Salah satu upaya yang dilakukan oleh JAI untuk ikut serta mewujudkan peningkatan literasi masyarakat yaitu dengan membangun gedung Peace Center di Kemang Bogor. Di dalam tempat tersebut disediakan berbagai macam buku untuk dijadikan sumber rujukan bagi orang-orang yang haus akan ilmu pengetahuan maupun yang ingin lebih memperdalam tentang keislaman.
Lebih jauh, keberadaan gedung Peace Center dan ketersediaan berbagai literatur di dalamnya diharapkan mampu mengikis segala bentuk diskriminasi, intoleransi dan persekusi yang masih sering terjadi di Indonesia sampai saat ini.
Literatur yang ada di Peace Center bukan hanya terdiri dari kitab-kitab tafsir dan buku-buku berbasis agama saja. “Nah, rak belakang itu ada buku umum, kamus, dan ensiklopedia,” ucap petugas Peace Center, Ehsan Ahmad pada Selasa (13/9/2022). “Dibawah bendera revolusi karangan Soekarno pun ada.”
Selain itu, di gedung Peace Center pun terdapat terjemah Al Quran yang tersedia dalam berbagai bahasa di dunia. “Di sini baru ada 41 terjemah bahasa, itu termasuk bahasa daerah,” ujar Ehsan. Terkait keseluruhan buku-buku yang ada di gedung Peace Center ia mengatakan: “Nggak bisa ngomong pasti, cuma ada sekitar 7000-an lebih.”
Ribuan buku yang dipajang di rak dan tersedia di dalam ruang perpustakaan di gedung Peace Center bertujuan agar para pengunjung dapat memilih buku yang akan dibaca dan dijadikan referensi sesuai dengan kebutuhan masing-masing. Selain itu, mereka juga bisa mendapatkan banyak pemahaman dan wawasan dari buku-buku yang dibaca baik pengetahuan umum maupun keagamaan.