MANIFESTO perjuangan Partai Gerindra terkait kehidupan beragama menuai kritik.
Gerakan Kebhinekaan untuk Pemilu Berkualitas, yang terdiri atas sejumlah LSM penegak HAM, di Jakarta, Selasa (29/4), menyatakan keprihatinan.
Hal tersebut karena manifesto partai yang akan mengusung calon presiden itu, dinilai pakar komunikasi Universitas Indonesia dan Konsorsium Belajar Islam, Ade Armando, menyiratkan sikap negara yang dikhawatirkan bakal menciptakan kontrol dan intervensi terhadap keyakinan warga negara.
Sebelumnya, manifesto Gerindra itu menyatakan, negara mengatur kebebasan beragama dan menjamin kemurnian ajaran agama.
Namun, tudingan tersebut justru ditepis Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani.(OSA)