Seorang Muslim Ahmadi yang berusia 40 tahun, Asad Shah, ditikam sampai mati bulan lalu oleh Tanveer Ahmed 32 tahun yang kemudian mengatakan dia membunuh Mr. Shah dengan alasan “tidak menghormati Islam”.
LONDON – Pemimpin Partai Nasional Skotlandia di Parlemen Inggris, Angus Robertson bertemu dengan pemimpin Komunitas Muslim Ahmadiyah di markas komunitas di London, Rabu (27/4).
Selama sesi Parlemen pada April, 20 pemimpin Scottish National Party (SNP) bertanya kepada Perdana Menteri Inggris David Cameron mengenai masalah meningkatnya kebencian anti-Ahmadiyah di Inggris. Dia juga meminta perdana menteri untuk mendukung kampanye bersatu menghadang ekstremisme yang diluncurkan oleh komunitas muslim Ahmadiyah.
baca juga : [feed url=”http://warta-ahmadiyah.org/tag/london/feed/” number=”3″]
The Times Newspaper melaporkan bahwa para pemimpin komunitas Ahmadiyah hadir dalam pertemuan menyerukan pengetatan hukum pidato kebencian Inggris dan bersikeras bahwa masjid harus dipantau untuk mencegah ekstremisme yang diimpor dari negara-negara seperti Pakistan.
The Times melaporkan bahwa Farooq Aftab, seorang pemimpin pemuda Ahmadi yang hadir dalam pertemuan itu mengatakan kepada anggota parlemen bahwa politisi diperlukan untuk campur tangan untuk mencegah para ulama ekstremis dari penyebaran dan menimbulkan atmosfir kebencian sama yang menyebabkan Ahmadiyah meninggalkan Pakistan.
Aftab kepada Mr Robertson mengatakan, “Kematian Asad Shah adalah titik balik bagi kami. Kita tahu jika boikot dan serangan Muslim Ahmadi tetapi yang seperti ini tidak pernah terjadi sebelumnya”.
Seorang Muslim Ahmadi yang berusia 40 tahun, Asad Shah, ditikam sampai mati bulan lalu oleh Tanveer Ahmed 32 tahun yang kemudian mengatakan dia membunuh Mr. Shah dengan alasan “tidak menghormati Islam”.
“Ada laporan dari Muslim Ahmadi yang ditolak bekerja, bisnis diboikot, anak sekolah ditindas dan dijauhi, dan di Skotlandia, orang-orang seperti pengacara Aamer Anwar, yang telah bekerja mengumpulkan pemimpin agama untuk bersatu menghadapi ancaman kematian,”ujar Robertson
Dia meminta politisi untuk mengutuk prasangka yang dihadapi oleh Komunitas Muslim Ahmadiyah.
Sumber: Rabwah Times
Alih bahasa: Zahroh Ayu (ARH Library)
Editor: Talhah Lukman Ahmad