Dibagi menjadi 5 kelompok dan didampingi mentor dari Khuddam dan Lajnah Manislor, para peserta Live In diajak mengunjungi tabligh center dan perpustakaan milik Jamaah Ahmadiyah Manislor.
KUNINGAN – Puluhan anggota Youth Interfaith Program (YIPC) yang berasal mahasiswa disertai dosen pendamping Universitas Sunan Ampel Surabaya berkunjung ke Desa Manislor, Kuningan, Sabtu (30/4). Dalam kunjungan dua hari tersebut, mahasiswa dan dosen Sunan Ampel Surabaya melihat lebih dekat kehidupan sosial dan agama warga Ahmadiyah Manislor.
Mubaligh Wilayah Jawa Timur, Mln. Basuki turut hadir dalam program bernama Live In ini. Di hari pertama rombongan diterima oleh sejumlah anggota Jamaah Ahmadiyah Manislor. Setelah diantar ke pemukiman, rombongan diajak untuk sarapan.
baca juga: [feed url=”http://warta-ahmadiyah.org/tag/young-interfaith-peacemaker-community-indonesia-yipc/feed/” number=”3″]
Dalam sambutannya, Mubaligh Wilayah Manislor, Mln. Nasirudin Ahmadi memaparkan sejarah singkat masuknya Ahmadiyah ke Indonesia. Selain mubaligh wilayah, Ketua Jamaah Ahmadiyah Manislor dan ketua rombongan YIPC yang juga bernama Nasiruddin memberikan sambutannya.
Dibagi menjadi 5 kelompok dan didampingi mentor dari Khuddam dan Lajnah Manislor, para peserta Live In diajak mengunjungi tabligh center dan perpustakaan milik Jamaah Ahmadiyah Manislor. Selepas shalat dhuhur, mereka diajak sharing di rumah-rumah warga Ahmadiyah Manislor dengan pemateri para Mubaligh. Beberapa materi yang disampaikan tentang aqidah Ahmadiyah. System organisasi, dan pengelolaan keuangan.
Di hari kedua, Minggu (1/5), para peserta Live In diajak berkunjung ke wisata Gunung Ciremai. Beragam permainan disiapkan panitia yang sebagian besar merupakan pemuda pemudi Ahmadiyah Manislor. Para pesrta juga diminta untuk mempresentasikan secara singkat pengalman selama mengikuti Live In yang diikuti 28 peserta ini.
Kontributor : Aulia Fauziah
Editor : Talhah Lukman Ahmad