Tasikmalaya- SMA Plus Al Wahid, sekolah yang berada di perbatasan Tasikmalaya-Garut, merayakan keberhasilannya dalam mengantarkan para murid diterima di perguruan tinggi negeri favorit.
Dalam Tahun Pelajaran 2022-2023 ini, sebanyak 13 siswa SMA Plus Al Wahid berhasil lolos seleksi masuk perguruan tinggi negeri melalui jalur Seleksi Nasional Berbasis Tes (SNBT).
Keberhasilan ini menjadi prestasi besar bagi SMA Plus Al Wahid yang telah berdiri selama hampir 23 tahun.
Salah satu siswa yang lulus berhasil menembus ke Institut Teknologi Bandung (ITB), perguruan tinggi bergengsi di Indonesia.
Capaian ini merupakan bukti nyata dari komitmen dan kerja keras guru-guru serta motivasi tinggi para siswa dalam proses belajar mereka.
Kepala Sekolah SMA Plus Al Wahid Luki Abdurahman, menyampaikan dukungannya terhadap keberhasilan siswa-siswa tersebut.
Menegaskan bahwa SMA Plus Al Wahid sebagai bagian dari Jemaat Ahmadiyah, berkomitmen untuk mendukung visi Jemaat dalam mewujudkan representasi visi JAI dalam bidang Talim Tarbiyat (pengajaran dan pengamalan nilai-nilai agama).
Salah satu wujud nyatanya adalah dengan mencetak generasi Ahmadi yang berkualitas melalui keberhasilan siswa-siswa dalam melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi.
“Sangat mendukung sekali. Karena ini salahsatu tujuan visi AlWahid sebagai SMA Jemaat dalam mewujudkan dan mendukung representasi visi JAI dalam bidang Talim Tarbiyat, ikut berperan mencetak generasi Jemaat yg berkualitas kedepannya,” katanya pada Warta Ahmadiyah.
Kurikulum didesain dengan pendekatan siswa sebagai pusat pembelajaran (student-centered approach) yang berbasis pada pembelajaran berdiferensiasi dan pengembangan kompetensi siswa sesuai dengan karakter mereka.
Selain itu, penguatan materi kejemaatan juga terintegrasi dalam struktur kurikulum Al Wahid dan dilakukan pembelajaran kejemaatan baik di sekolah maupun di asrama dengan bimbingan Mubaligh Pembina.
“Pola pengajaran yaitu implementasi Kurikulum Merdeka yg berbasis pendekatan student center, pembelajaran berdiferensiasi, mengoptimalkan kompetensi siswa sesuai karakternya,” ujar Luki Abdurahman.
“Ditambah penguatan mapel kejemaatan, terintegrasi dalam struktur kurikulum Al Wahid dan pembiasaan kejemaatan baik di sekolah maupun di boarding dibawah pembinaan Mubaligh Pembina.” lanjutnya.
Sejalan dengan itu, Kepala Kesiswaan SMA Plus Al Wahid Dodi Kurniawan, mengungkap kebahagiannya atas prestasi yang diraih pada tahun pelajaran ini.
ITB menjadi salah satu yang ditargetkan karena selama 23 tahun belum ada alumni yang berhasil diterima di Perguruan tinggi tersebut.
Alumni-alumni Al Wahid telah berhasil diterima di berbagai perguruan tinggi ternama seperti Universitas Indonesia (UI), Universitas Gadjah Mada (UGM), Institut Pertanian Bogor (IPB), Universitas Padjadjaran (UNPAD), dan perguruan tinggi negeri lainnya.
“Saya sebagai salah satu guru yang sejak tahun 2003, atau selama 20 tahun, mengawal kelanjutan studi di SMA Plus Al-Wahid merasa sangat bahagia atasa raihan tahun pelajaran ini,” ungkapnya.
“Terlebih untuk tahun pelajaran ini, Al-Wahid berhasil meloloskan siswanya ke ITB setelah sekian lama dinanti-nantikan,” lanjut Dodi Kurniawan.
Dalam menghadapi proses kelanjutan studi, SMA Plus Al Wahid membentuk tim kelanjutan studi yang melibatkan Bimbingan Konseling, Konsultan Pendidikan dari Yayasan, dan Wali Kelas.
“Manajemen sekolah membentuk tim kelanjutan studi di bawah Wakasek Kurikulum yang terdiri dari BK, Konsultan Pendidikan dari Yayasan dan Wali Kelas,” pungkasnya.
Kontributor: Amatul Noor